NUSANTARA

Wisatawan Gunung Ijen Diimbau Tetap Waspada Potensi Gas Beracun

masyarakat juga dilarang bermalam di Kawasan Gunung Ijen dalam radius 500 meter

AUTHOR / Hermawan Arifianto

EDITOR / Muthia Kusuma

Kawah Gunung Ijen
Ilustrasi Kawah Gunung Ijen di Jawa Timur (FOTO: Pemkab Banyuwangi)

KBR, Bondowoso- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengimbau kepada masyarakat, para penambang belerang dan wisatawan di kawah Gunung Ijen untuk mewaspadai potensi munculnya gas beracun.

Kepala BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo meminta masyarakat tidak mendekati bibir kawah maupun turun mendekati dasar kawah di Gunung Ijen. Selain itu, masyarakat juga dilarang bermalam di Kawasan Gunung Ijen dalam radius 500 meter.

Meski begitu, saat ini, status Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi itu, sudah turun dari level II waspada menjadi Level I normal, sejak hari Selasa (13/8/2024), kemarin. Penurunan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi visual dan instrumen Gunung Ijen.

Baca juga:

"Kita mengimbau kepada Masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati bibir kawah. Dikhawatirkan masih ada nanti gas- gas beracun dan apabila ada hal-hal yang dirasakan sebagai bahaya segera melaporkan di posko kami. (Artinya Gunung Ijen ini dibuka untuk wisatawan?) Iya tapi tetap waspada," ujar Sigit Purnomo, Rabu, (14/8/2024) di Bondowoso

Kepala BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo menambahkan, bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Kali Pait agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang sangat berbahaya.

Kata dia, apabila tercium bau gas yang menyengat, masyarakat diimbau agar menggunakan masker penutup alat pernapasan. Selain itu, dalam keadaan darurat masyarakat juga dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan. Tingkat aktivitas Gunung Ijen akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan yang signifikan.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!