NUSANTARA

Warga Busung Lapar, Dinkes Papua Akui Pelayanan Tak Merata

Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengakui belum memberikan pelayan yang layak kepada masyarakatnya. Hal itu karena faktor wilayah yang begitu luas, sumber daya yang terbatas, dan infrastruktur yang belum memadai.

AUTHOR / Ade Irmansyah

Warga Busung Lapar, Dinkes Papua Akui Pelayanan Tak Merata
Dinkes Papua

KBR68H, Jakarta - Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengakui belum memberikan pelayan yang layak kepada masyarakatnya. Hal itu karena faktor wilayah yang begitu luas, sumber daya yang terbatas, dan infrastruktur yang belum memadai.

Meskipun demikian, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Joseph Rinta mengaku tetap berupaya menangani masalah pelayanan kesehatan secara maksimal, misalnya dengan pelayanan kesehatan bergerak atau flying health care.

"Memang kita di provinsi, kesehatan di Papua, pelayan kesehatan belum merata. Kita punya 28 kabupaten dan satu kota. Luas wilayah kita sangat besar. Kita punya 419 distrik, kita punya 3865 kampung. Dari 419 Distrik itu kita baru punya 365 Pusakesmas. Dari 28 kabupaten dan 1 kota, kita baru mempunyai 21 rumah sakit. Dari 3865 kampung kita baru mempunyai 826 puskesmas pembantu sehingga dari sisi fasilitas kita masih kekurangan," jelas Joseph Rinta saat dihubungi KBR68H.

Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sorong menyebutkan sekitar 90-an warga di tiga distrik di Tambrauw meninggal dunia akibat kelaparan dan busung lapar. Selain itu sedikitnya 61 orang meninggal dalam dua bulan terakhir di Distrik Samenage, Kabupaten Yahukimo, Papua karena serangan penyakit.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!