NUSANTARA

Wabah PMK, Seluruh Pasar Hewan di Kediri Ditutup

"Karena pasar hewan tempat berkumpulnya sapi potong, karena yang terbanyak kasus PMK dari 2024 sampai 2025 itu adalah sapi potong, "

AUTHOR / Muji Lestari

EDITOR / Rony Sitanggang

Wabah PMK di Kediri
Petugas memeriksa sapi yang mendadak sakit saat tiba di Pasar Hewan Tertek Pare, Kediri, Minggu (12/01/25). (KBR/Muji Lestari).

KBR, Kediri-  Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur menutup seluruh pasar hewan yang ada. Upaya ini menyusul tingginya kasus virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada sapi. Penutupan akan dimulai Senin (13/01/25)  hingga dua pekan ke depan, tepatnya 13-28 Januari 2025.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP), Tutik Purwaningsih bilang hal ini adalah salah satu langkah mencegah perkembangan virus PMK.

Apalagi hingga Sabtu, 11 Januari 2024, malam, kasus PMK di Kabupaten Kediri terus meningkat tajam hingga mencapai 675 kasus dengan total kematian sebanyak 25 ekor.  Kasus terbayak tercatat di dua kecamatan yakni Tarokan dan Kecamatan Banyakan.

"Terkait dengan peningkatan kasus PMK, salah satu upaya pemerintah daerah untuk mengendalikan penyebaran PMK lebih luas salah satunya dengan menutup pasar hewan.Kenapa pasar hewan? Karena pasar hewan tempat berkumpulnya sapi potong, karena yang terbanyak kasus PMK dari 2024 sampai 2025 itu adalah sapi potong, kami tidak ingin ada kasus di pasar hewan dan menyebar di seluruh wilayah, baik kabupaten maupun luar," kata Tutik, usai sosialisasi penutupan di Pasar Tertek Kecamatan Pare, Minggu (12/1/2025) siang.

Kata dia,  petugas akan memantau keamanan dan melakukan sterilisasi pasar. Papan pengumuman akan dipasang di palang pintu masuk kawasan pasar sebagai informasi untuk para penjual maupun pengunjung.

"Seluruh pasar di Kabupaten Kediri menjadi tanggung jawab tata kelola ada di pengelola masing-masing. Seperti pasar hewan Tertek ini. Tanggung jawab kaitannya keamanan, maupun buka tutupnya, untuk terus ada pemantauan," tandasnya.

Baca juga:

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kediri, Tutik Purwaningsih  mengatakan, jika dalam beberapa hari terakhir lalu lintas jual beli di pasar-pasar hewan Kabupaten Kediri menurun drastis dari biasanya. Beberapa titik terpantau sepi dengan jumlah sapi yang jauh lebih sedikit.

"Kalau lihat pasar-pasar sepi, lalu lintas jual beli susah jauh berkurang, bisa dilihat sendiri kan lebih banyak orangnya dari pada hewannya. Hanya memang maaf, beberapa daerah memang ada yang belum menutup ini juga di sisi lain agak dalam tanda kutip perlu kewaspadaan bersama, kalau Kabupaten Tulungagung, Kediri tutup, terus ada yang belum tutup nanti jangan-jangan dibawa ke sana itu kan juga sarana penularan," ungkapnya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri pun tak memperketat lalu lintas jual beli sapi di perbatasan lantaran hampir semu wilayah di Jawa Timur sudah endemis PMK.

"Jadi tidak ada chekpoin di titik-titik perbatasan, tapi tetap kami minta teman-teman di lapangan untuk tetap melaporkan, mewaspadai dan juga menyampaikan ke peternak untuk terus waspada," pungkasnya.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!