Hariyanta Nugraha, mengungkapkan kasus PMK terbanyak terjadi di Blora, Wonogiri, Sragen, dan Pati.
Penulis: Anindya Putri
Editor: Muthia Kusuma

KBR, Semarang– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melaporkan sebanyak 2.000 hewan ternak terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) sejak tahun 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinkeswan Jateng, Hariyanta Nugraha, mengungkapkan kasus PMK terbanyak terjadi di Blora, Wonogiri, Sragen, dan Pati.
“Sampai Januari 2025 ini ada 2.026 kasus hewan ternak positif PMK dan 25 di antaranya sudah sembuh,” ungkap Hariyanta di Semarang, Selasa (07/01/25).
Baca juga:
- Hadapi Wabah PMK, Kementan Siapkan 4 Juta Dosis Vaksin
- Puluhan Sapi Terjangkit PMK di Trenggalek, Stok Vaksin Kosong
Hariyanta mengklaim, vaksinasi dan sanitasi kandang telah dilakukan, serta tim penanganan telah dibentuk.
Menurutnya, beberapa faktor memengaruhi munculnya kembali PMK, di antaranya masih ada ternak sapi yang belum divaksinasi secara berkala dan adanya transaksi ternak di pasar lintas wilayah yang terinfeksi.
“Ternak itu tidak divaksin secara berkala,” jelasnya.
Ia merinci, dari 2.000 sapi yang terinfeksi, 25 di antaranya telah sembuh, sementara 1.900 sapi dalam proses penanganan.
“Saat ini ribuan sapi dalam proses isolasi,” imbuhnya.