Akibatnya lalu lintas sepanjang Jalan Semarang-Ungaran terpantau macet.
Penulis: Anindya Putri
Editor:

KBR, Semarang- Ratusan pengemudi truk menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Selasa, 22 Februari 2022. Akibatnya lalu lintas sepanjang Jalan Semarang-Ungaran terpantau macet.
Ketua Paguyuban Sopir Truk, Ari Kurniawan mengungkapkan unjuk rasa dilakukan untuk menuntut revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.
"Kegiatan ini merupakan agenda dari pengemudi angkutan barang Indonesia untuk melakukan unjuk rasa di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Tuntutan kami adalah mengenai revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009, tentang ODOL (over dimension over loading)," ungkap Ari di Semarang, Selasa (22/02/02).
Baca juga:
Ia menilai, undang-undang tersebut harus direvisi agar sesuai dan dapat mengatur pengguna jasa truk over dimension over loading (ODOL) atau kelebihan muatan dan dimensi.
Menurut Ari, jika UU tersebut tidak direvisi, akan berdampak pada daya jual barang di masyarakat, lantaran mengikuti tarif sewa angkutan barang yang naik.
"Kami akan sangat keberatan karena tarif sewa angkutan ikut naik," jelasnya.
Ari berharap, aspirasi ratusan sopir truk tersebut didengar pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
"Tolong pikirkan kami rakyat kecil," pungkasnya.
Operasi ODOL
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri menggelar operasi truk kelebihan muatan dan dimensi (ODOL) di sejumlah ruas tol, mulai 10-21 Februari 2022. Antara lain di ruas Tol Jakarta-Merak. Kegiatan serupa juga dilakukan di luar Jawa, seperti Jalan Tol Trans Sumatera.
Operasi dilakukan untuk memberi efek jera terhadap pengemudi truk ODOL yang masih beraktivitas. Selain itu, pemerintah juga berupaya menjadikan jalan raya di Indonesia bebas truk ODOL pada 2023.
Editor: Sindu