NUSANTARA

Teten: Aplikasi Temu dari China, Ancaman untuk UMKM Indonesia

Apalagi diperkirakan, e-commerce itu disebut-sebut akan menjadi ancaman baru bagi UMKM Indonesia setelah aplikasi TikTok Shop.

AUTHOR / Ken Fitriani

EDITOR / R. Fadli

Temu
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki di Yogyakarta (11/9/2024). (Foto: KBR/Ken Fitriani)

KBR, Yogyakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki kembali buka suara soal rencana hadirnya aplikasi Temu di Indonesia. Aplikasi asal China ini merupakan platform lintas sektor yang sangat potensial mengancam kelangsungan pelaku UMKM tanah air.

Teten mengatakan, aplikasi Temu mulai menyasar pasar di Indonesia sehingga otomatis menjadi fokus perhatian tersendiri oleh pemerintah. Apalagi diperkirakan, aplikasi ini disebut-sebut menjadi ancaman baru bagi UMKM Indonesia setelah aplikasi serupa yakni TikTok Shop.

"Saya sudah bicara dengan Pak Presiden beberapa waktu lalu, karena ini menyangkut kebijakan investasi dibidang digital ekonomi. Karena semua negara melindungi UMKM-nya, jangan sampai kalah bersaing dengan produk dari luar," katanya di Yogyakarta, Rabu (11/9/2024).

Menurut Teten, seharusnya ada kebijakan terkait perdagangan elektronik tersebut sekalipun aturan itu sifatnya lintas sektor.

Hal lain yang perlu dipikirkan adalah kondisi yang akan dialami industri dalam negeri, dimana bisa saja kalah bersaing akibat kehadiran Temu atau platform yang menghubungkan langsung pabrikan dengan calon-calon konsumen itu.

"Kalau misalnya tadi platform global (Temu) tidak dibatasi ya itu akan mengurangi banyak lapangan kerja dan bahkan bisa membunuh warga UMKM. Apalagi harga jualnya. Aplikasi seperti Temu bisa menjual barang dengan harga yang sangat murah dibandingkan produk dalam negeri," ujarnya.

Meski demikan, Teten menyebut percobaan Temu yang ingin masuk ke Indonesia dengan melakukan pendaftaran hak paten ke Kementerian Hukum dan HAM masih belum dilakukan.

Saat ini, aplikasi asal China itu tengah mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan hal ini harus diantisipasi  pemerintah.

Sebab, jika tidak ada pembatasan, platform global seperti ini bisa membunuh UMKM. "Belum, cuma lagi mengurus HAKI-nya, kebetulan ada satu perusahaan yang lokal namanya Temu juga," pungkasnya.

Sebagai informasi, aplikasi Temu merupakan e-commerce asal China yang mirip seperti tempat belanja online lainnya seperti Amazon, Alibaba, Shopee dan sebagainya.

Di aplikasi tersebut, para konsumen bisa menemukan berbagai produk seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, peralatan elektronik dan lainnya. Termasuk langsung berinteraksi dengan produsennya.

Baca juga:

Bisnis Media sedang Tidak Baik-baik Saja, AMSI: Butuh Inovasi untuk Keberlanjutan

PHK Banyak, UMKM Naik

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!