NASIONAL

Smelter Kapasitas 900 Ribu Ton di NTB Ditargetkan Rampung Tahun Depan

"Katoda tembaga diindustrialisasikan di sini sehingga turunan akan memberikan nilai tambah dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya,"

AUTHOR / Heru Haetami

smelter PT AMNT
Presiden Jokowi saat tinjau smelter PT AMNT, Sumbawa Barat, NTB, Selasa (20/06/23). (Setpres)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo optimistis pembangunan fasilitas pengolahan hasil tambang atau smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dapat rampung pada pertengahan 2024.

Smelter PT AMNT di Sumbawa Barat menelan biaya investasi 982 juta dolar AS atau setara Rp14,7 triliun namun jadwal pembangunannya sempat mundur karena pandemi COVID-19. Smelter PT AMNT ditargetkan memiliki kapasitas produksi 900 ribu ton konsentrat tembaga.

"Saya kira nanti kalau di lapangan yang ada, persiapan konstruksi, persiapan pondasi semuanya sesuai dengan skedule insyaallah  nanti di pertengahan 2024 sudah selesai," kata Jokowi saat meninjau smelter PT AMNT, Sumbawa Barat, Selasa (20/6/2023).

Presiden Jokowi mengatakan, hasil verifikasi terakhir menunjukkan, progres pembangunan smelter PT AMNT oleh tim investasi dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mencapai 51,63 persen.

Baca juga:

Jokow berharap industrialisasi bisa dilakukan pada turunan dari katoda tembaga yang dihasilkan agar memberi nilai tambah.

"Kita harapkan setelah itu akan menjadi katoda tembaga dan tadi saya sampaikan juga agar turunan setelah katoda tembaga diindustrialisasikan di sini sehingga turunan akan memberikan nilai tambah dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya," tegas Presiden.

Selain itu, Jokowi juga berharap ada smelter lain yang mengolah mineral mentah dari bumi Indonesia.

"Kita harapkan dengan selesainya smelter-smelter, yang sudah kan nikel, tembaga nanti selesai, bauksit selesai, timah selesai, ini akan memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya ke dalam negeri baik berupa nilai ekspor juga membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya," ungkap Presiden.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!