NUSANTARA

Sering Terjadi Kecelakaan, Ruas Tol Cipularang KM 90-100 Akan Dikaji

Bey mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian PU dan Jasa Marga guna merekayasa kondisi ruas jalan tol tersebut.

AUTHOR / Arie Nugraha

EDITOR / Wahyu Setiawan

kereta tertemper truk, kereta taksaka tertemper truk molen, kecelakaan kereta truk molen di Bantul,
Kendaraan yang terlibat tabrakan di KM 92 Tol Cipularang dievakuasi di Kantor PJR Tol Jatiluhur, Purwakarta, Senin (11/11/2024). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

KBR, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengkaji kondisi ruas jalan Tol Cipularang KM 90 sampai KM 100, usai terjadi kecelakaan beruntun di lokasi tersebut. Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, ruas tol tersebut kerap memakan korban akibat kecelakaan.

"Yang kami pikirkan adalah bagaimana memitigasi kecelakaan ini di kemudian hari. Sebetulnya ini kan sudah sering kali terjadi kecelakaan antara KM 90 sampai KM 100 itu karena turunan juga, karena jalannya menurun tapi ada perbaikan jalan," ucap Bey usai menjenguk korban di RS Abdul Radjak Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (12/11/2024).

"Sebetulnya sudah banyak rambu-rambu jadi kami mohon kepada pemilik kendaraan, khususnya kendaraan besar itu pastikan bahwa kendaraannya sehat. Jangan lupa uji KIR kendaraan dan harusnya sopir itu paham betul kondisi kendaraannya. Jadi kalau memang tidak fit jangan dipaksakan," tambahnya.

Bey mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan PT Jasa Marga guna memitigasi dan merekayasa kondisi ruas jalan tol tersebut.

Dia berharap dalam masa mendatang kejadian ini tidak terulang.

"Bagaimana langkah ke depan agar mudah-mudahan ini adalah yang terakhir kecelakaan berat seperti ini ya," tegas Bey.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang Plered KM 92 menuju Jakarta, Senin (11/11/2024) pukul 15.15 WIB.

Polda Jawa Barat mengungkapkan tabrakan beruntun diduga dipicu truk bermuatan berat yang mengalami rem blong, sehingga menabrak lebih dari lima kendaraan di depannya.

Sebanyak 28 orang menjadi korban, satu di antaranya meninggal.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!