NUSANTARA

Seribuan Warga Aceh Terancam Gagal Gunakan Hak Pilih

"Itu yang perlu kita lakukan perekaman dengan jemput bola,"

AUTHOR / Erwin Jalaludin

KTP
Ilustrasi pembuatan pencetakan KTP elektronik (FOTO: Kominfo)

KBR, Lhokseumawe- Seribuan warga Lhokseumawe, Aceh terancam tidak bisa menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Lhokseumawe, Munir menjelaskan, sebagian besar dari mereka adalah pelajar atau pemilih pemula yang tidak memiliki KTP.

”Sisanya itu yang bagi pemilih pemula, itu yang perlu kita lakukan perekaman dengan jemput bola. Sehingga, mereka nanti bila ada pemilihan bisa menggunakan hak pilih, itu sekitar seribuan orang,” kata Munir kepada KBR, Rabu (24/1).

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Lhokseumawe, Munir menambahkan, pihaknya bersama Komisi Independen Pemilihan (KIP) terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait pentingnya memiliki KTP bagi pelajar yang sudah berusia 17 tahun.

Munir mencatat, secara keseluruhan jumlah penduduk Lhokseumawe 193 ribu orang. Sedangkan mereka yang sudah wajib memiliki KTP lebih dari 133 ribu orang.

Baca juga:

Hak pilih narapidana

Salah satu kelompok rentan yang tidak bisa menggunakan hak pilih adalah narapidana. Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas dua-A Lhokseumawe, Untung Cahyo Sidharto mencatat, belasan narapidana di Lembaga Permasyarakatan Kelas II-A Kota Lhokseumawe, Aceh tidak memiliki KTP. Akibatnya, mereka tidak bisa mencoblos atau kehilangan hak suaranya pada 14 Februari mendatang. 

"Tidak memiliki hak untuk memilih, mereka ada 11 orang. Tidak ada NIK-nya, jadi tidak terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan tidak memiliki hak untuk memilih, ” kata Untung Cahyo Sidharto kepada KBR, Jum’at (19/1).

Kepala lembaga Permasyarakatan Klas II-A Lhokseumawe, Untung Cahyo Sidharto menambahkan, ada dua unit Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus di dalam rutan. Kata dia, sebanyak 320 napi sudah masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), sementara 285 orang lainnya masuk Daftar pemilih Tambahan.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!