NUSANTARA

Satu Bayi Kembar Siam Meninggal Usai Operasi Pemisahan di RSHS

Operasi pemisahan memakan waktu 7 jam.

AUTHOR / Arie Nugraha

Satu Bayi Kembar Siam Meninggal Usai Operasi Pemisahan di RSHS
Ilustrasi: Bayi kembar siam 11 bulan Zahira dan Zaina bersiap menjalani operasi pemisahan di RSHS, Bandung, Jabar, Rabu (25/4/22). (Humas RSHS)

KBR, Bandung- Salah satu bayi kembar siam asal Subang meninggal usai dilakukan operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Operasi pemisahan bayi berusia 13 bulan, yakni Husein dan Hasan dilakukan pada 23 Oktober 2023.

Menurut Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSHS, Dikky Drajat, sehari setelah menjalani operasi pemisahan, salah satu bayi siam bernama Hasan meninggal pada Selasa, 24 Oktober 2023. Bayi tersebut meninggal karena tidak mampu melewati masa kritis pasca-operasi.

"Pada hari berikutnya salah satu bayi kembar Hasan mengalami perburukan. Dengan menyesal saya sampaikan Hasan tidak dapat bertahan dan meninggal pada jam 12.30 WIB," ujar Dikky dalan siaran persnya, Bandung, Kamis, 2 November 2023.

Dikky menuturkan, tim sudah mengantisipasi kemungkinan risiko terburuk saat menjalankan operasi pemisahan. Dugaan satu bayi kembar siam tidak akan bertahan usai operasi pemisahan terjadi karena kondisi yang buruk.

"Setelah operasi masa kritis harus dilewati, ternyata pada satu pasien kembar mengalami sesuatu hal risiko, yang kami duga," kata Dikky.

7 Jam 30 Dokter

Operasi pemisahan memakan waktu 7 jam. Bayi Hasan memiliki organ lebih besar dari organ sekitar ketika dilakukan pemisahan.

Meski tim dokter telah melakukan upaya agar kondisinya tak semakin buruk, seperti penambahan pelapisan perut dada, ternyata bayi Hasan tak bisa mencapai adaptasi pasca-operasi.

"Ternyata adaptasi tidak bisa dicapai Hasan, jadi kematiannya ke arah situ," ucap Dikky.

Dikky mengatakan, untuk bayi yang kedua yakni Husein, masih menjalani perawatan intensif agar sembuh sempurna dari bekas tindakan operasi pemisahan.

Dua hari usai operasi pemisahan, kondisi Husein dalam masih demam dan pernapasannya masih berat.

"Kini sudah ada perbaikan dan bantuan napas juga sudah disapih. Demam masih kita tangani, kemungkinan infeksi kita teliti, namun kita lakukan antibiotik dan demam kini membaik," sebut Dikky.

Dalam proses operasi pemisahan, tim dokter RSHS menerjunkan 90 personel dengan 30 dokter profesional.

Tim dokter yang menangani pemisahan kembar siam Husein dan Hasan dari berbagai multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis anestesi, spesialis bedah anak, spesialis bedah thorax, spesialis bedah plastik.

Kemudian dokter spesialis anak, spesialis jiwa, spesialis rehabilitasi medik, radiologi, perawat, petugas farmasi, ahli gizi, dan banyak lagi.

Husein dan Hasan merupakan pasien bayi kembar siam ke-12 dari total 27 pasien serupa yang pernah dirawat rumah sakit milik Kementerian Kesehatan.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!