NUSANTARA

Rumah Sewa di Kota Batu Diperketat Usai Tersangka Teroris Ditangkap

Tiga orang yang ditangkap adalah MDM dan H pasangan suami istri, dan HOK anaknya berusia 19 tahun.

AUTHOR / Zainul Arifin

EDITOR / Sindu

Rumah Sewa di Kota Batu Diperketat Usai Tersangka Teroris Ditangkap
Pasukan Gegana mengamankan lokasi penggeledahan di rumah terduga teroris di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis, 1 Agustus 2024. Foto: ANTARA

KBR, Malang- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 AntiTeror menangkap tiga orang terduga teroris di kompleks Perumahan Bunga Tanjung, Dusun Jeding, Junrejo, Kota Batu. Seorang di antaranya ditetapkan tersangka kasus terorisme.

Penangkapan itu menambah daftar panjang penangkapan jaringan terorisme di Kota Batu yang dikenal salah satu destinasi wisata di Jawa Timur. Kepolisian bakal berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait pengawasan rumah penginapan.

Kepala Polres Kota Batu, Andi Yudha Pranata mengatakan, warga harus meningkatkan komunikasi antartetangga serta tak ragu lapor ke aparat keamanan bila ada indikasi mencurigakan yang mengarah ke jaringan terorisme maupun kejahatan lain.

“Kita tetap dukung pariwisata, tapi warga harus lebih meningkatkan kepedulian terhadap tetangganya. Mengidentifikasi perkenalan, kalau saling kenal tetangga ini saya yakin ini bisa dicegah,” kata Andi, Kamis, (1/8).

"Terhadap rumah-rumah sewa, dan sebagainya nanti akan coba kami bawa diskusi ke wali kota. Kejadian ini menjadi salah satu contoh bagaimana mengelola yang lebih bagus lagi supaya tidak terjadi lagi," kata Andi yang baru menjabat kapolres Batu Juli lalu.

Terorisme di Kota Wisata Batu

Tiga orang yang ditangkap diduga terkait jaringan terorisme adalah MDM dan H pasangan suami istri, dan HOK anaknya berusia 19 tahun. Mereka berasal dari Jakarta, dan sudah hampir 2 tahun menyewa rumah di kompleks perumahan Bunga Tanjung di Dusun Jeding, Junrejo, Kota Batu.

HOK ditangkap di Jalan Langsep, Kelurahan Sisir, Kota Batu, Rabu malam, 31 Juli 2024. Mabes Polri telah menetapkan HOK sebagai tersangka. Hasil penyelidikan, tersangka diketahui simpatitan Daulah Islamiyah yang terafiliasi ke ISIS dan berencana meledakkan dua tempat ibadah di Malang.

Kota Batu memiliki riwayat tempat persembunyian jaringan terorisme. Pada November 2005, Dr Azhari, otak di balik serangkaian aksi pengeboman disergap di rumah penginapan tempat persembunyiannya di Kota Batu. Dalam rentang 2010 sampai 2016, polisi juga beberapa kali menangkap anggota jaringan terorisme di Kota Batu.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!