NUSANTARA

Puting Beliung Terjang Aceh, Belasan Rumah Rusak

’’Warga sebagian besar lagi istirahat di rumah, sehingga ya berhamburan keluar rumah mencari tempat perlindungan"

AUTHOR / Erwin Jalaludin

Bencana angin puting beliung
Bencana angin puting beliung, rumah rusak di Desa Weh Tenang Toa,Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Rabu (26/07/23). (Ist)

KBR, Aceh–  Belasan rumah yang tersebar di Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah, Provinsi Aceh, rusak diterjang angin puting beliung, Rabu (26/7). Peristiwa badai angin kencang itu juga menyebabkan aliran listrik padam lantaran tertimpa pohong yang tumbang.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah, Anwar Saidi mengatakan, kejadian itu menyebabkan masyarakat panik berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Kata Dia, badai ini   berlangsung selama durasi beberapa menit.

’’Warga sebagian besar lagi istirahat di rumah, sehingga ya berhamburan keluar rumah mencari tempat perlindungan karena kan seng dan lain-lain itu bertebangan. Menurut informasi warga kejadiannya kurang dari 5 menit,” kata Anwar Saidi menjawab KBR, Rabu (26/07).

Ia menambahkan, pihaknya sudah menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan evakuasi dan pendataan dampak kerusakan bencana tersebut. Termasuk, mendistribusikan bantuan masa panik bagi korban puting beliuang bersumber dari dinas sosial.

”Atap rumah sebagian besar terbang dibawa angin kencang, dinding rumah juga ada beberapa yang rusak. Kita akan coba bantu perbaikan kerusakan itu, ” tuturnya.


Baca juga:

    Belum ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut. 

    Kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, dengan total  rumah yang rusak akibat puting beliung total berjumlah 11 unit. 

    Rincian rumah rusak  untuk Kabupaten Bener Meriah ada enam unit rumah yang terdampak kerusakan antara lain atas nama pemilik Arjuna, Sahidan, Dalan Usahanta, Sutarsono, Eko Sahara, dan Muhammad Hidayat Kaban.

    Sedangkan, di Aceh Utara tercatat lima unit, atas nama  Zulkifli, Mahdi Muhammad Saleh, Muhammad Hanafiah, Syafruddin, dan Muliadi.


    Editor: Rony Sitanggang

    Komentar

    KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!