Polresta Solo menangkap 25 remaja yang melakukan perang sarung di perbatasan Solo-Karanganyar dan 11 remaja di perbatasan Solo-Sukoharjo.
Penulis: Yudha Satriawan
Editor:

KBR, Solo - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melarang perang sarung menggunakan senjata tajam saat Ramadan. Larangan itu disampaikan Gibran usai polisi mengungkap tiga kasus perang sarung senjata tajam yang melibatkan belasan anak-anak.
Perang sarung merupakan salah satu tradisi saat Ramadan. Di beberapa daerah, perang sarung dianggap sebagai permainan.
Gibran mengatakan, perang sarung sah-sah saja asalkan dalam konteks bercanda dan tidak saling menyakiti.
"Itu (pakai senjata tajam) yang ndak boleh. Saya kira cuma anak-anak kecil bercanda. Kalau kontesknya bercanda slepet enggak apa-apa, tapi jangan dimasukin gir," ujar Gibran di Solo, Senin (18/3/2024).
"Iya (kayak tawuran) kalau diisi benda-benda tajam," imbuhnya.
Baca juga:
- Gibran Soal Simulasi Makan Siang Gratis: Jika Ada Kekurangan, Evaluasi!
- Gibran Tak Masalah Ada Hak Angket Dugaan Pemilu Curang
Gibran menekankan pentingnya menjaga dan memantau aktivitas anak-anak dan remaja saat Ramadan. Kata dia, pemkot akan berkoordinasi dengan sekolah, lurah, RT, dan RW.
"Coba nanti saya koordinasi sama kapolres," ujarnya.
Sebelumnya, Polresta Solo menangkap 25 remaja yang melakukan perang sarung di perbatasan Solo-Karanganyar dan 11 remaja di perbatasan Solo-Sukoharjo. Mereka membawa sarung berisi benda tajam dan mengaku akan melakukan perang sarung.
Editor: Wahyu S.