NUSANTARA

Polda Sulteng Periksa 14 Saksi Kasus Ledakan Smelter PT ITSS

Belasan saksi itu merupakan karyawan dari ITSS.

AUTHOR / Aldrimslit Thalara

Polda Sulteng Periksa 14 Saksi Kasus Ledakan Smelter PT ITSS
Tim Forensik olah TKP ledakan tungku smelter PT ITSS di Morowali. Foto: Dok. Polda Sulteng

KBR, Sulteng- Tim penyidik gabungan dari Polda Sulawesi Tengah telah memeriksa 14 saksi kasus ledakan tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali.

Juru bicara Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), Joko Wienartono mengatakan, belasan saksi itu merupakan karyawan dari ITSS.

Kata dia, tim gabungan telah dibentuk untuk menyelidiki kasus ini. Tim penyidik gabungan terdiri dari personel Polda Sulawesi Tengah, Polres Morowali, Laboratorium Forensik Polda Sulawesi Selatan, dan tim pendukung lain.

Selain itu, polisi juga melibatkan tim penjinak bom untuk mendeteksi kemungkinan adanya bahan peledak.

"Saya sampaikan untuk bahan peledak maupun kimia berbahaya tidak terdapat di TKP. Namun, demikian untuk olah TKP sampai dengan saat ini masih berlangsung. Kemudian untuk saksi yang diperiksa lebih kurang ada 14 orang sampai dengan saat ini," jelasnya, Rabu, 27 Desember 2023.

Joko menambahkan, belum ada tenggat waktu resmi untuk menyelesaikan penyidikan terkait kasus meledaknya tungku smelter di lingkup PT IMIP. Selama periode ini, lokasi kejadian masih dipasangi garis polisi dan belum dapat beroperasi.

Kabid Humas Polda Sulteng, Joko Wienartono menegaskan, investigasi masih berlangsung dan terus berupaya mengungkap penyebab ledakan.

"Dari pihak polda juga telah menambah lagi mem-back up penyidik Polres Morowali sebelumnya sudah di-back up satu tim kemudian ditambah lagi satu tim penyidik untuk membantu pelaksanaan tugas di Polres Morowali penyebab kebakaran tersebut Morowali," tambah Joko.

Pada Minggu, 24 Desember, sekitar pukul 05.30 WITA, tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak. Data terakhir dari Polda Sulawesi Tengah ada 59 orang menjadi korban. Tercatat 18 orang meninggal, dengan rincian delapan warga negara asing dan sepuluh warga negara Indonesia.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!