NUSANTARA

Pilkada NTB Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan

Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di NTB, baik Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng) dan Wali Kota/Wakil Wali Kota Bima yang masih berlangsung tidak mempengaruhi arus kunjungan wisatawan ke NTB.

AUTHOR / Radio Global FM Lombok

Pilkada NTB Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan
Pilkada NTB, Wisatawan, mataram

KBR68H, Mataram- Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di NTB, baik Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng) dan Wali Kota/Wakil Wali Kota Bima yang masih berlangsung tidak mempengaruhi arus kunjungan wisatawan ke NTB. Wisatawan domestik (Wisdom) dan wisatawan mancanegara (wisman) ke NTB justru terus meningkat. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya wisatawan yang dilayani Travel Agent di NTB.

“ Tidak ada masalah Pilkada NTB ini. Pertumbuhannya tidak negatif, malah semakin tumbuh positif. Terlebih, wisdom banyak yang dihandle Travel Agent di NTB. Begitu juga dengan wisman, mereka kan sudah merencanakan berwisata tanggal 12-15 mei 2013 misalnya, terus Pilkada tanggal 13 mei 2013, nah mereka tetap datang dan biasa saja,” kata Ketua Assosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) NTB, Agus Mulyadi.

Agus menuturkan, para pelaku wisata di NTB, termasuk anggota Asita NTB saat melaksanakan promosi ke luar dan dalam negeri selalu menekankan masalah jaminan keamanan. Pelaksanaan Pilkada di NTB juga telah berjalan dengan suasana yang kondusif. Saat ini, wisdom lebih dominan datang berkunjung ke NTB daripada wisman. Kondisi ini juga tidak terlalu berpengaruh, karena pada prinsipnya tidak ada perbedaan antara wisdom dengan wisman.

Terkait dengan masih adanya kasus kejahatan kepada wisatawan, seperti wisatawan Jepang yang dirampok di by pass Bandara International Lombok (BIL) baru-baru ini, Agus mengatakan hal itu bersifat kasuistis. Di mana, diperlukan sebuah upaya penyadaran dari pemerintah kepada masyarakat, khususnya di sekitar obyek wisata. Peningkatan SDM kepada masyarakat, bukan saja pelaku wisata. “ Masyarakat tidak boleh tabu dengan wisatawan. Mereka harus dipahamkan tentang itu,” imbuhnya.

Sumber:  Radio Global FM Lombok
 
Editor: Suryawijayanti 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!