NUSANTARA

Penolakan Reklamasi Benoa Terus Berlanjut

Penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa terus berlanjut di Bali, Hari ini (8/8), lima ratusan warga, mahasiswa dan pelajar se-Bali hari ini menggelar aksi menolak reklamasi Teluk Benoa. Aksi dimulai dari Bajre Sandi, parkir timur lapangan Renon, Denpasar.

AUTHOR / Yulius Martoni

Penolakan Reklamasi Benoa Terus Berlanjut
Reklamasi Benoa, Penolakan

KBR, Denpasar – Penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa terus berlanjut di Bali, Hari ini (8/8), lima ratusan warga, mahasiswa dan pelajar se-Bali hari ini menggelar aksi menolak reklamasi Teluk Benoa. Aksi dimulai dari Bajre Sandi, parkir timur lapangan Renon, Denpasar.  Aksi dilanjutkan dengan longmarch menuju depan kantor gubernur Bali.

Di depan Kantor Gubernur Bali, satu-persatu perwakilan kelompok peserta aksi melakukan orasi. Seperti perwakilan desa adat, kelompok pemuda Sukawati, mahasiswa, Seka Teruna Teruni (STT atau pemuda pemudi Banjar/desa adat).

Perwakilan pendemo dari Kabupaten Gianyar, Intan mengatakan,  jika reklamasi dilakukan maka 15 persen wilayah Bali selatan akan mengalami dampak ekologi. Misalnya, daerah Tuban, Kedonganan dan Jimbaran. Banjir rob akan menjadi langganan daerah yang ketinggiannya di bawah dua meter.

“Reklamasi di Teluk Benuo kemudian bentang timur Pantai Bali kita akan rusak. Kabarkan kepada lebih banyak lagi kawan-kawan lagi di sekolah, di kampus di tempat kerja kepada keluarga kalian. Bahwa kita harus tetap reklamasi karena kita akan menolak kesewenang-wenangan pemerintah. Tolak reklamasi,” teriak Intan di depan pengunjuk rasa, Jumat (8/8).

Ia juga meminta pemerintah membatalkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan Perpres Nomor 45 tahun 2011 yang mengatur kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan). Aksi dilanjutkan dengan  treatikal Ttari Kecak yang menggambarkan upaya reklamasi Teluk Benoa oleh investor  yang ditolak oleh masyarakat hingga berakhir tragedi.

Aksi juga di isi dengan pembacaan puisi untuk para penguasa. Aksi penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa sudah acap kali dilakukan tanpa ada pertemuan langsung dengan pemerintah. Aksi berjalan aman yang dijaga aparat kepolisian.    

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!