indeks
Pemprov Jateng Anggarkan Rp67 Miliar untuk Makan Bergizi

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan anggaran MBG hanya cukup sampai Juni 2025.

Penulis: Anindya Putri, Hoirunnisa

Editor: Wahyu Setiawan

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
MBG belum siap
Siswa menunjukkan menu makanan saat uji coba program Makan Bergizi Gratis di SD Negeri Kepatihan Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025). ANTARAFOTO/Maulana Surya

KBR, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan anggaran Rp67 miliar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya. Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana menyebut anggaran itu berasal dari APBD 2025.

"Jadi anggaran pakai APBN dan kami akan mendukung jika ada kekurangan makan gratis ini dari APBD," ungkap Nana di Semarang, Kamis (9/1/2025).

Nana mengeklaim program makan bergizi sudah berjalan di 13 kabupaten/kota di provinsinya.

"Pemerintah di daerah membantu menyiapkan data lokus sasaran," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan anggaran untuk program MBG sebesar Rp71 triliun hanya cukup sampai Juni 2025.

Kata dia, Badan Gizi Nasional tengah meminta penambahan anggaran.

"Bapak bayangkan, kalau nanti semua itu anggaranya Rp400 triliun lebih. Sekarang Rp71 triliun sampai Juni. Tetapi Prof Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional), pemerintah sedang berusaha, kalau ditambah Rp140 triliun Juli, maka seluruh anak akan mendapatkan makan, maka (total) Rp210 triliun," ungkap Zulkifli saat rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jawa Timur, Selasa (7/1/2025).

Zulkifli mengatakan tambahan anggaran yang sedang diupayakan akan digunakan untuk program MBG dari Juli hingga Desember 2024.

Zulhas memprediksi secara total anggaran yang dibutuhkan untuk MBG selama satu tahun tembus Rp420 triliun. Proyeksi itu, kata Zulhas, karena kebutuhan pangan akan terus meningkat.

Baca juga:

badan gizi nasional
makan bergizi gratis
Fitra
anggaran makan bergizi gratis


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...