NUSANTARA

Pemkot Cirebon Meluncurkan Warung Peduli Inflasi (Waduli)

Waduli menjadi barometer pengendalian harga dan salah satu pusat informasi...

AUTHOR / Frans Mokalu

Pemkot Cirebon Meluncurkan Warung Peduli Inflasi
Peluncuran Waduli di Pasar Jagasatru Kota Cirebon, Selasa, 19 Maret 2024. KBR/Frans Mokalu.

KBR,Cirebon- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon meluncurkan Warung Peduli Inflasi atau Waduli. Pasar Jagasatru Kota Cirebon menjadi lokasi yang dipilih menjadi Waduli.

Penjabat Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, Waduli bakal menjadi barometer pengendalian harga dan salah satu pusat informasi. Informasi itu akan digunakan sebagai bahan masukan Pemerintah Kota Cirebon dalam menentukan kebijakan lanjutan.

"Waduli kehadirannya bukan pesaing bagi para pedagang pasar, tapi sebagai wadah edukasi yang dioptimalkan sebagai tempat bagi penyelenggaraan operasi pasar di Kota Cirebon dalam rangka tersedianya harga rujukan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok," kata Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi, Selasa. (19/4/2024).

Agus menambahkan, Waduli merupakan wujud kerja sama antar-daerah. Dalam pelaksanaannya, Pemda Kota Cirebon menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Pasar Berintan sebagai operator.

Menurutnya, BUMD bisa memainkan peran penting dalam memetakan jalur distribusi komoditas dan memangkas rantai penyaluran menjadi lebih efisien.

"Secara bertahap, akan kita dorong BUMD pangan, jadi tidak saja pengelolaan pasar tapi juga mempunyai peran terhadap pola distribusi pangan yang ada di Kota Cirebon," terangnya.

Empat Strategi

Pj wali kota berharap, keberadaan Waduli bisa memenuhi empat strategi TPID, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, komunikasi efektif melalui transparansi harga dan kerja sama antar-daerah.

"Seperti di bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri nanti, penting bagi Pemerintah Daerah Kota Cirebon, TPID, dan segenap pihak untuk dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan," terangnya.

Pencantuman Harga

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, Anton Pitono mengatakan, Waduli merupakan bagian dari tindak lanjut kesepakatan kerja sama antardaerah untuk mengendalikan laju inflasi.

"Waduli ini hasil dari kerjasama antardaerah yakni lima kabupaten dan kota melalui skema Bisnis to Bisnis (B2B), yaitu menjadi pusat distribusi yang menghubungkan produsen dengan pedagang," ujarnya.

Anton berharap Waduli dapat menjamin pasokan pangan dari sumber produksi dengan harga yang terjangkau. Pencantuman harga di pasar juga menjadi bagian dari upaya transparansi. Nantinya, masyarakat dapat melihat harga sebelum memutuskan untuk berbelanja.

"Semoga program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dan kita akan terus memonitor ketersediaan stok, serta memikirkan saluran distribusi agar tidak ada kesulitan atau lonjakan harga yang dirasakan oleh masyarakat," pungkasnya.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!