NUSANTARA

Pemkab Rembang Siap Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar

"Kita kerja samakan bahan bakar pengganti batubara ini dengan pihak pabrik semen PT Semen Gresik,”

AUTHOR / Musyafa

EDITOR / Rony Sitanggang

Pemkab Rembang ubah sampah jadi bahan bakar
Ilustrasi: Sampah jadi bahan bakar, tumpukan sampah di pinggir laut Rembang, Jateng, Minggu (16/06/24). (KBR/Musyafa).

KBR, Rembang- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang, Jawa Tengah siap mengolah sampah menjadi bahan bakar pengganti batubara, sebagai energi terbarukan. Kegiatan tersebut dibiayai oleh anggaran pemerintah pusat mencapai Rp 126 Miliar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang, Ika Himawan Affandi menjelaskan akan mencari sampah sebanyak mungkin, guna memperlancar rencana ini.

Ia membeberkan kapasitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar pengganti batubara, membutuhkan sampah 100 ton per hari. Padahal kapasitas sampah yang dihasilkan masyarakat saat ini, baru sekira 70 ton/hari.

“Prinsipnya kita harus nyari sampah sebanyak-banyaknya. Tahun ini kita mulai,” kata Ika Himawan, Minggu (16/06).

Ika berharap kedepan pemerintah desa berinisiatif dalam pengolahan sampah. Misalnya dengan menggunakan dana desa untuk pengadaan kontainer pembuangan sampah, setelah itu diangkut oleh armada truk Pemkab Rembang.

“Sebenarnya dari sisi aturan, dana desa juga bisa dipakai untuk pengolahan sampah. Mungkin dari desa menganggap opo-opo kok dana desa, tapi memang bisa dan ada aturannya,” ujarnya.

Baca juga:

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang, Ika Himawan Affandi mencontohkan di pesisir pantai utara Kecamatan Kragan, masih kerap ditemukan sampah menumpuk di pinggir laut atau warga justru membuangnya ke laut.

Idealnya, kalau bisa dikumpulkan ke lokasi kontainer bak sampah, sehingga ikut berpartisipasi menunjang program Pemkab Rembang mengolah sampah menjadi energi terbarukan.

“Kita sudah lakukan studi banding, supaya tempat pengolahan akhir sampah (TPAS) Landoh Kecamatan Sulang lebih optimal. Kita kerja samakan bahan bakar pengganti batubara ini dengan pihak pabrik semen PT Semen Gresik,” pungkas Ika.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!