NUSANTARA

Pemerintah Siapkan Bantuan Korban Gempa di Kabupaten Bandung dan Garut

"ada semacam pemberian uang sewa Rp500 ribu selama enam bulan"

AUTHOR / Arie Nugraha

EDITOR / Muthia Kusuma

gempa
BNPB memberikan arahan kepada pengungsi terdampak gempa bumi di Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/9/2024) (FOTO: ANTARA/Novrian Arbi)

KBR, Jakarta- Pemerintah tengah mendata rumah rusak di Kabupaten Bandung dan Garut terdampak gempa bermagnitudo 4,9 beberapa hari lalu. Tujuannya untuk memberikan bantuan kepada korban gempa, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, nilai bantuan stimulan rumah rusak terdampak bencana adalah Rp60 juta untuk rusak berat, Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rusak ringan.

"Pesan dari kepala BNPB jangan ramai saat sekarang satu bulan tapi setelah itu bagaimana itu yang rumah rusak bagaimana pun harus dipikirkan. Makanya ada semacam pemberian uang sewa Rp500 ribu selama enam bulan (mendatang). Buat apa? Jadi seandainya mereka tinggal di rumah saudaranya, uang itu menjadi pengganti. Jangan sampai membebani keluarga yang ditinggali," ujar Bey, Bandung, Jumat (20/9/2024).

Baca juga:

Bey mengeklaim bantuan serupa dari Pemerintah Jabar untuk korban gempa juga telah disalurkan. Bantuan itu berupa penyaluran toilet portable alias jamban non-permanen dan membangun dapur umum darurat di lokasi pengungsian.

BPBD Jabar mencatat sebanyak 722 rumah mengalami rusak berat, 902 rumah rusak sedang dan 2.949 alami rusak ringan akibat terjadinya gempa bumi merusak beberapa waktu lalu.

"Dari data tersebut paling banyak berlokasi di wilayah Kabupaten Bandung. Akibat gempa yang ditaksir BPBD Jabar telah membuat kerugian sekitar Rp430 juta," kata Bey.

Adapun jumlah korban jiwa akibat gempa di Kabupaten Bandung bertambah menjadi dua orang. Korban terbaru adalah seorang anak berusia 4 tahun. Sebelumnya, seorang pelajar SD juga meninggal dunia karena peristiwa yang sama.

Baca juga:

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, tidak ada pengungsi yang terkonsentrasi di satu titik dalam jumlah besar. Warga masih bisa mengungsi ke rumah sanak keluarga.

Terkait kompensasi bagi rumah warga yang rusak, Suharyanto menjelaskan skema berdasarkan SK Kepala BNPB No 296 tahun 2023.

"Ditetapkan, nilai bantuan stimulan rumah rusak terdampak bencana adalah Rp60 juta untuk rusak berat. Kemudian Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rusak ringan. Skala perbaikan sampai berwujud akhir rumah tipe 36 dengan standar layak huni, aman bencana, tahan gempa," kata Suharyanto di kantor Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Kamis (19/9/2024).

Suharyanto meminta Pemda Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung segera mendata rumah rusak yang perlu dikompensasi.

Di lain pihak, Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin, gempa berdampak pada 23 desa di enam kecamatan, yakni Kecamatan Cibiuk, Cisurupan, Tarogong Kaler, Samarang, Sukaresmi, dan Kecamatan Pasirwangi. Sebanyak 1.244 bangunan rusak, paling banyak di Pasirwangi tercatat 1.107 bangunan rusak.

Sementara bangunan sosial seperti masjid, ataupun tempat berkumpul masyarakat lainnya yakni sebanyak 25 bangunan. Selain itu sebanyak 18 bangunan pendidikan juga rusak.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!