Pembukaan akses jalan untuk membuka isolasi kawasan bencana banjir bandang di Dusun Kaje Kauh Sudaji, Buleleng, Bali memakan waktu lama. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan upaya itu mesti dilakukan manual. Pasalnya, alat berat tidak dapat m
Penulis: Muliarta
Editor:

KBR68H, Denpasar- Pembukaan akses jalan untuk membuka isolasi kawasan bencana banjir bandang di Dusun Kaje Kauh Sudaji, Buleleng, Bali memakan waktu lama. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan upaya itu mesti dilakukan manual. Pasalnya, alat berat tidak dapat menuju lokasi akibat jembatan menuju dusun terbuat dari kayu.
“Di Sudaji bagaimana memasukan alat berat, orang jembatanya putus jembatan kayu. Tidak bisa menggunakan alat berat. Kalau di Bebetin besoknya sudah terbuka jalannya, intinya begini jangan sampai bencana ini dipolitisir untuk keuantungan, apalagi menjelang pileg. Ttapi TNI sudah melakukan usaha bersama dengan kita” ujar Putu Agus Suradnyana, Selasa (04/02)
Dua pekan lalu, Banjir Bandang menghajar sejumlah dusun di Kabupaten Buleleng, Bali. Banjir mengakibatkan 13 rumah rusak dan satu di antaranya rata dengan tanah. Sementara itu, korban banjir masih berada di lokasi pengungsian.
Editor: Antonius Eko