NUSANTARA

Optimistis Reaktivasi Jalur KA Lama, Pemprov Jabar: Jalurnya Indah bagi Wisatawan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengaktifkan kembali dua jalur kereta api yaitu jalur Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey.

AUTHOR / Arie Nugraha

Optimistis Reaktivasi Jalur KA Lama, Pemprov Jabar: Jalurnya Indah bagi Wisatawan
Ilustrasi. (Foto: ANTARA/HO-Humas PT KAI Daop 2)

KBR, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengaktifkan kembali dua jalur kereta api yaitu jalur Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan untuk kembali mengaktifkan kembali dua jalur lama kereta api tersebut perlu dilakukan kajian pasar terlebih dahulu.

Bey menjelaskan analisis pasar menjadi salah satu yang dipersyaratkan Dirjen Perkeretaapian apabila dua jalur itu ingin diaktifkan kembali.

"Misalnya jalur Banjar-Pangandaran. Dirjen Perkeretaapian menanyakan pasarnya ada atau tidak. Jadi balik nanya kembali, jadi kami akan tindak lanjuti semua. Jangan sampai jalur dibuka tapi peminatnya tidak ada. Padahal kan sebetulnya secara pariwisata itu sudah tidak ada pertanyaan, karena melewati beberapa terowongan yang sangat indah dan harusnya menarik. Tidak perlu double-track, karena kan cukup menarik (minat wisata) jalur-jalurnya itu. Jadi kami akan kami jajaki terus," ujar Bey dalam siaran medianya, Bandung, Kamis (7/3/2024).

Bey meyakini minat masyarakat menggunakan jalur kereta api yang hendak diaktivasi cukup tinggi. Mengingat wilayah Pangandaran-Ciwidey dan Bandung merupakan destinasi wisata unggulan Jawa Barat.

Bey menilai reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey akan mendongkrak kunjungan wisatawan dan meningkatkan perekonomian warga.

Selain itu reaktivasi juga bisa mengurangi kemacetan di jalan arteri.

"Sebetulnya kan secara pariwisata itu sudah tidak ada pertanyaan lagi, pasti akan ramai. Apalagi ada beberapa terowongan yang sangat indah," kata Bey.

Panjang lintasan rel kereta relasi Banjar-Pangandaran yaitu 82 kilometer, mulai dari stasiun Banjar dan berakhir di Stasiun Cijulang. Jalur ini memiliki banyak jembatan dan terowongan.

Sementara jalur kereta api nonaktif Bandung-Ciwidey berjarak 40 kilometer. Dahulu, dua jalur tersebut digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari Bandung selatan ke stasiun Bandung dan Batavia (Jakarta).

Bey berharap reaktivasi dua jalur kereta api tersebut dapat terealisasi sehingga Jawa Barat bisa memiliki jalur transportasi dan perekonomian terbaik di Indonesia.

"Intinya kami ingin Jabar lebih baik lagi dalam segala hal termasuk transportasi," sebut Bey.

Lima Proyek Infrastruktur di Jabar

Sebelumnya pada Rabu, 28 Februari 2024, Pemerintah RI berkomitmen merealisasikan lima proyek infrastruktur di Jawa Barat pada 2024.

Itu merupakan hasil pertemuan Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di kantor Kementerian PUPR, Jakarta.

Lima proyek infrastruktur nasional tersebut yakni, pertama, peningkatan jalan tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Kedua, pembangunan jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas).

Proyek ketiga, perbaikan dan peningkatan jalan di beberapa titik kabupaten dan kota, yang telah jadi Instruksi Presiden Jalan Daerah.

"Proyek keempat, terkait kemacetan di Kota Bandung, Pak Bas (Basuki Hadimuljono) menyetujui melanjutkan pembangunan Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR). Alhamdulillah," ujar Bey Machmudin usai pertemuan.

Proyek infrastruktur kelima yang akan dibangun di Jawa Barat pada 2024, adalah percepatan penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik sesuai Instruksi Presiden.

Pertemuan Bey dengan Menteri PUPR dihadiri Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPUT) Miftachul Munir, dan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja.

Dari Pemdaprov Jabar dihadiri Penjabat Sekda Jabar Taufiq BS dan Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar Bambang Tirtoyuliono.

Menteri Basuki menegaskan komitmen Kementerian PUPR membantu percepatan pembangunan infrastruktur di Jabar. Pak Bas--sapaan akrab Basuki Hadimuljono--memberi penekanan pada BIUTR di Kota Bandung.

"Untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung, kami sepakat untuk melanjutkan Bandung Intra Urban Tol Road," sebut Basuki.

Menurut Basuki, proyek pembangunan jalan tol dalam Kota Bandung telah tertunda selama hampir 17 tahun dan Kementerian PUPR berkomitmen mempercepat pelaksanaan pada 2024.

"Kita lelangkan segera, kita meneruskan untuk mengatasi kemacetan di Bandung," sebut Basuki.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!