NUSANTARA
Mudik 2024, 54 Kapal Disiapkan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk
"Perbantuan dari lintasan Padang Bai-Lembar sama dari KKP kemarin,”
AUTHOR / Hermawan Arifianto
KBR, Jakarta- Sebanyak 54 unit armada kapal feri disiapkan untuk melayani penyeberangan lintas Ketapang- Gilimanuk, pada arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 2024. Menurut Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi, Pada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur, Bayu Kusumo Nugroho, dari 54 unit armada kapal laut yang siap beroperasi melayani pemudik, empat unit di antaranya merupakan kapal perbantuan dari lintas Padang Bai-Lembar. Sedangkan dua kapal lagi dari lintas Jangkar-Lembar.
Untuk sisanya merupakan kapal feri yang selama ini beroperasi di lintasan penyeberangan Ketapang- Gilimanuk.
Kata Bayu, seluruh armada kapal sudah dilakukan ramp check dan siap digunakan untuk operasional arus mudik dan balik Lebaran 2024.
“Lima puluh Kapal regular yang di Ketapang itu sudah kita laksanakan ram check, sudah selesai kita laksanakan ram check dua minggu yang lalu. Kemudian untuk di Ketapang ini ceritanya ada empat kapal perbantuan dari lintasan lain dengan kapasitas yang lebih besar dari kapal-kapal regular di sini. Perbantuan dari lintasan Padang Bai-Lembar sama dari KKP kemarin,” ujar Bayu Kusumo Nugroho, Kamis (28/3/2024) di Banyuwangi.
Baca juga:
- Arus Mudik, Inilah Persiapan KAI Madiun dan Surabaya
- Antisipasi Kelangkaan saat Mudik Lebaran 2024, Pertamina Tambah Pasokan BBM
Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi, Pada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur, Bayu KusumoNugroho, menambahkan, dari hasil uji petik kelaikan kapal, mulai dari berbagai penunjang keselamatan pelayanan kapal, termasuk kondisi mesin kapal, dipastikan aman dan layak laut.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!