NUSANTARA

LPG Subsidi Langka, Pertamina Banyuwangi: Salah Sasaran

"Ada usaha kecil, usaha menengah mungkin yang masih pakai gas tiga kilo itu yang salah satu juga yang banyak menyedot sebenarnya."

AUTHOR / Hermawan Arifianto

Elpiji subsidi langka di Banyuwangi
Warga antre membeli gas elpiji tabung 3 kilogram operasi pasar di kawasan Pasar Induk Banyuwangi, Jatim. Senin (24/7/2023). (Antara/Novi H.)

KBR, Banyuwangi- PT Pertamina Banyuwangi mengakui  penyaluran gas LPG tiga  kilogram masih sering tidak tepat sasaran di lapangan. Sales Brand Manager PT Pertamina Banyuwangi, Denny Nugrahanto mengatakan, masih banyak temuan gas  LPG  bersubsidi untuk masyarakat miskin tersebut digunakan oleh unit usaha skala menengah.

Untuk itu kata Denny pihaknya telah menerbitkan kebijakan Subsidi Tepat sasaran. kebijakan ini masih tahap sosialisasi. 

Kata dia, ketersediaan gas LPG tiga Kilogram di Banyuwangi masih aman. PT Pertamina membatasi penjualan sebanyak 80 persen untuk perorangan sementara 20 persen untuk retail dan dilayani di tingkat Pengkalan.

"Ini peruntukannya sebenarnya untuk usaha mikro. Ada usaha kecil atau usaha menengah mungkin yang masih pakai gas tiga  kilo. Itu yang salah satu juga yang banyak menyedot sebenarnya. Jadi yang diperbolehkan LPG tiga  kilogram ini untuk rakyat yang pra sejahtera kemudian usaha mikro. Jadi kalau katagorinya untuk usaha kecil dan usaha menengah itu sebenarnya tidak boleh," ujar Denny Nugraha Rabu ( 26/7/2023) di Banyuwangi

Baca juga:

Sales Brand Manager PT Pertamina Banyuwangi, Denny Nugrahanto menambahkan, di Banyuwangi kebijakan tersebut sudah mulai dilakukan. Karena memang ada perubahan kebijakan sehingga berpengaruh pada ketersediaan di tingkat pengecer

Kata Denny, PT Pertamina juga mendapatkan penugasan untuk melakukan kontrol terhadap realisasi dari gas LPG tiga kilogram tersebut. Sementara di tingkat pengecer kontrol sulit dilakukan. Sehingga celah ketidaktepatan penyaluran juga besar.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!