NUSANTARA

Elpiji Subsidi Langka di Jombang, Pembeli Bawa KTP dan KK

Sejumlah pengecer tak memiliki stok, lantaran pasokan dari agen juga telat.

AUTHOR / Muji Lestari

Elpiji Subsidi Langka di Jombang, Pembeli Bawa KTP dan KK
Aktivitas salah satu pangkalan elpiji di Jombang, Selasa, 11 Juli 2023. Foto: Muji Lestari/KBR

KBR, Jombang- Elpiji ukuran tiga kilogram di Jombang, Jawa Timur, langka selama beberapa pekan terakhir. Akibatnya masyarakat setempat kesulitan mendapatkan stok bahan bakar bersubsidi tersebut. Sejumlah pengecer tak memiliki stok, lantaran pasokan dari agen juga telat.

Salah satu pengecer elpiji, Iva mengungkapkan, kelangkaan terjadi cukup lama. Selain telat, harga gas dengan warna tabung hijau muda ini juga naik. Di tokonya, Iva memiliki pasokan sekitar 20-30 tabung.

"Sejak sebelum lebaran Iduladha sudah langka, biasanya tiap hari ini enggak. Paling tidak datang bisa dua hari sekali, tiga hari sekali. Lebaran kemarin malah empat hari enggak datang. Harganya juga naik dari Rp18 ribu saya jadi Rp19 ribu, orang-orang ada yang Rp20 ribu," kata Iva, Selasa, 11 Juli 2023.

KTP dan KK

Selain itu, kata Iva, kini masyarakat juga diwajibkan membawa fotokopi KTP dan Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat pembelian elpiji 3 kilogram. Pengecer hanya melayani pembeli dari warga sekitar saja.

"Itu kan dari pusat, orang-orang beli harus pakai KTP, KK. Orang dari luar desa enggak boleh beli (tidak dilayani)," ungkapnya.

Iva tidak mengetahui apa penyebab kelangkaan tabung gas elpiji bersubsidi. Dia berharap pasokan elpiji akan kembali lancar meski harganya naik.

"Informasi memang mau naik makanya minta KTP sama KK, ada yang bilang mau pemilu katanya, makanya orang di atas sana minta KTP KK karena untuk pemilu. Harapan, naik enggak masalah tapi dilancarkan, pemasokannya ada, ada barangnya, itu orang-orangnya enggak masalah," pungkas Iva.

Tidak Tepat Sasaran

Mengutip situs mypertamina.id, Pertamina mulai mendata dan mencocokkan data konsumen pengguna LPG 3 kilogram sejak 1 Maret 2023. Salah satu tujuannya agar subsidi LPG 3 kilogram bisa lebih tepat sasaran. Sebab, selama ini masih belum tepat sasaran.

Karena itu, pembeli disyaratkan membawa KTP dan KK saat mendaftar subsidi tepat LPG. Konsumen atau pembeli dapat mengetahui apakah sudah terdaftar atau belum dengan mengakses website Subsidi Tepat LPG Pangkalan.

Jika NIK/KTP tidak terdaftar di sistem MyPertamina, keluarga penerima manfaat (KPM) dapat mendaftar dengan dibantu petugas pangkalan melalui situs Subsisi Tepat LPG Pangkalan.

Pembeli tetap dapat transaksi setelah mendaftar di pangkalan tanpa harus menunggu hasil verifikasi. Saat ini, belum ada pembatasan pembelian untuk rumah tangga atau usaha mikro. Pembelian juga bisa dilakukan di pangkalan mana saja.

Dasar aturan yang dipakai antara lain Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/MG.01/MEM. M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran.

Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada 2020, ada sekitar 10 juta rumah tangga mampu yang turut menikmati subsidi gas elpiji tiga kilogram.

Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan TNP2K, Ruddy Gobel mengatakan, pemerintah harus mengalihkan subsidi dari barang ke orang. Ia menganggap subsidi LPG ukuran melon selama ini tak tepat sasaran.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!