NUSANTARA

LPG 3 Kg Langka, Pemkab Banyuwangi Ajukan Tambahan Kuota Subsidi

pengajuan itu menyusul ramainya keluhan masyarakat terkait langkanya gas subsidi

AUTHOR / Hermawan Arifianto

EDITOR / Muthia Kusuma

Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengecek agen gas LPG 3 kg imbas kelangkaan (Foto: Hermawan Arifianto/KBR)

KBR, Jakarta- Pemerintah Kebupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengajukan tambahan alokasi gas LPG 3 Kilogram ke PT Pertamina (Persero) sebesar 150 persen. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pada hari biasa penyaluran gas LPG 3 Kilogram di wilayahnya mencapai 63 ribu tabung.

Kata dia, pengajuan itu menyusul ramainya keluhan masyarakat terkait langkanya gas subsidi di lapangan dalam beberapa pekan terakhir.

"Bahwa sebenarnya stoknya cukup. Tetapi memang karena permintaan yang tinggi bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha lalu juga libur sekolah, dan ini juga banyak hajatan baik pernikahan maupun yang pulang haji sehingga memang permintaan banyak, sehingga memang dropingnya ke konsumen ini juga cepat dan meningkat. Alhamdulillah dari Dinas Koperasi dan UMKM juga sudah mengusulkan untuk ditanbah kuotanya sebanyak 150 persen," ujar Ipuk Fiestiandani, Minggu ( 7/7/2024) di Banyuwangi.

Baca juga:

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menambahkan, biang kerok kelangkaan gas melon itu salah satunya akibat meningkatnya permintaan masyarakat. Permintaan itu guna memenuhi kebutuhan warga untuk merayakan Iduladha.

Sementara itu salah satu pemilik agen gas LPG 3 Kilogram Hazit Bauzir menjelaskan, pasokan gas LPG 3 kilogram selama ini tergolong lancar. Pihaknya mendapat pasokan gas LPG subsidi sebanyak 160 tabung per pekan, yang dikirim dalam tiga tahap.

Dia mengakui adanya peningkatan permintaan dari masyarakat sejak beberapa pekan terakhir. Dia menduga peningkatan tersebut karena adanya momen Hari Raya Iduladha dan perayaan pesta masyarakat saat momentum bulan Zulhijah.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!