NUSANTARA

Lampaui Batas Prevalensi, Rembang Percepat Penanganan Stunting di Belasan Desa

“Auditnya menyeluruh, ada lima kelompok sasaran: balita, remaja, pasangan usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui. Jadi bisa saling memberikan masukan atas kondisi balita stunting,”

AUTHOR / Musyafa

EDITOR / Muthia Kusuma

Google News
stunting
Petugas Posyandu melakukan penimbangan berat badan Balita (16/1/2023) di Medan, Sumut. (Foto: ANTARA/Yudi Lmo)

KBR, Rembang- Pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengantongi data belasan desa yang menjadi prioritas percepatan penanganan anak stunting atau kurang gizi.

Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang, Sigit Purwanto mengatakan, desa-desa ini akan mendapatkan intervensi lebih dari pemerintah.

Salah satunya melalui monitoring dan evaluasi (Monev) dari tim ahli, yang terdiri dari dokter kandungan, dokter anak, penyuluh KB, serta dinas terkait.

“Auditnya menyeluruh, ada lima kelompok sasaran: balita, remaja, pasangan usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui. Jadi bisa saling memberikan masukan atas kondisi balita stunting,” ucap Sigit pada Selasa (04/3/2025).

Baca juga:

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui secara rinci kondisi di lapangan, sekaligus memberikan rekomendasi perbaikan.

Salah satu temuan dalam audit sebelumnya adalah kebiasaan merokok ayah di dalam rumah, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan bayi. Oleh karena itu, edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya menjaga kesehatan lingkungan menjadi upaya yang harus ditempuh.

“Ada rekomendasi lanjutan. Misalnya, jika ayah merokok, perlu edukasi kepada keluarga. Kalau harus merokok, ya sesekali di luar rumah. Begitu masuk rumah, tidak ada dampaknya untuk anak,” ujar Sigit.

Pada tahun 2025, terdapat 21 desa prioritas percepatan penurunan stunting yang tersebar di sembilan kecamatan. Namun, untuk tahun 2026 mendatang, Pemkab Rembang menargetkan minimal satu desa prioritas di setiap kecamatan, sehingga mencakup 14 kecamatan.

Berdasarkan data, dari 35.652 balita di Kabupaten Rembang yang ditimbang berat badannya, sebanyak 4.819 balita masuk kategori stunting.

Angka ini telah melampaui batas minimal prevalensi stunting yang ditetapkan oleh Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), yakni sebesar 14%.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!