NUSANTARA

Krisis Air Bersih Melanda 5 Desa di Aceh Besar, Faktornya?

Ada empat unit mobil tangki milik pemadam kebakaran (damkar) yang dioperasionalkan untuk menanggulangi dampak krisis air bersih.

AUTHOR / Erwin Jalaludin, Hoirunnisa

EDITOR / Sindu

Google News
Krisis Air Bersih Melanda 5 Desa di Aceh Besar, Faktornya?
Petugas BPBD sedang mendistribusikan air bersih di Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa, 2 Juli 2024. Foto: Ist

KBR, Aceh– Krisis air bersih melanda lima (5) desa di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa, 2 Juli 2024. Salah satu faktornya ialah kekeringan.

Kelima desa itu adalah Desa Meunasah Manyang, Meunasah Baro, Moncut, Lamkruet, dan Meunasah Mesjid. Kondisi itu juga mengakibatkan sebagian sebagian tanaman pertanian milik warga gagal panen karena mati layu.

Juru bicara Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Muhammad Iqbal mengatakan, telah mendistribusikan air bersih bagi warga yang terimbas kekeringan.

Kata dia, ada empat unit mobil tangki milik pemadam kebakaran (damkar) yang dioperasionalkan untuk menanggulangi dampak krisis air bersih.

”Di sana kita cuma suplai air ke muenasah-meunasah (surau-red), itu kegiatan kita tadi. Kondisi kekeringan ini sudah lama, dan selama ini memang ada hujan, tapi daerah di situ enggak turun hujan. Dan, informasinya ini kita baru terima itu,” kata Muhammad Iqbal kepada KBR, Selasa, (02-07-2024).

M. Iqbal menambahkan, BPBD akan terus mendistribusikan air bersih secara rutin bagi masyarakat yang terimbas kekeringan. Sebab, ia memperkirakan krisis air bersih terus berlanjut.

Ancaman Krisis Air

Sebelumnya, Indonesia diprediksi akan mengalami krisis air bersih pada 2050. Presiden Joko Widodo memperkirakan perang di masa depan bisa dipicu kelangkaan air di berbagai belahan dunia.

Hal itu ia sampaikan di Forum Air Dunia (World Water Forum) ke-10 di Bali, Senin, 20 Mei 2024. Menurutnya, air perlu dikelola dengan baik agar tidak menjadi bencana.

"Tanpa air tidak ada makanan, tidak ada perdamaian tidak ada kehidupan. No water, no life, no growth. Oleh sebab itu air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga," ujar Jokowi.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!