NUSANTARA

Kota Timika Siaga Satu

KBR, Jayapura- Kepolisian Papua meningkatkan status keamanan di Kota Timika menjadi siaga satu.

AUTHOR / Katharina Lita

Kota Timika Siaga Satu
Timika, siaga, satu

KBR, Jayapura- Kepolisian Papua meningkatkan status keamanan di Kota Timika menjadi siaga satu. Ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait keamanan yang terus terjadi di kota ini.

Juru bicara Polda Papua, Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan ada lebih dari 1000 pasukan gabungan TNI/Polri yang telah disiagakan di Timika pasca serangkaian pembunuhan beruntun kepada warga non-Papua sejak Senin (11/8/2014) hingga Kamis (14/8/2014) dini hari tadi.

“Meningkatkan kewaspadaan yang tertinggi, agar kondisi yang terjadi bisa segera berhenti. Langkah preventif itu melakukan penjagaan-penjagaan di tempat-tempat dimana dimungkinkan terjadi benturan antara kelompok Dani maupun kelompok Key, maupun kelompok Amungme, kelompok Bugis, Makassar dan lainnya. Oleh karena itu pengerahan pasukan yang ada secara keseluruhan kurang lebih jumlahnya 1000.”

Hingga saat ini Kota Timika masih mencekam, warga setempat belum berani keluar rumah, terlebih menjelang malam hari. Ini dikarenakan serangkaian pembunuhan dan  penganiayaan yang terus terjadi terutama kepada para warga pendatang.

Serangkaian pembunuhan dan penganiayaan tersebut terjadi pasca ditemukannya jenasah Kepala Suku dari Suku Dani, Korea Waker pada Senin (11/8) lalu, hingga mengakibatkan warga dari Suku Dani mengamuk dan menyerang siapa saja terutama para warga pendatang.

Polisi juga masih menyerukan larangan keluar rumah dan juga himbauan tak terprovokasi oleh isu negatif yang sengaja disebar oleh orang tak bertanggungjawab. Himbauan ini terus dilakukan oleh polisi dan TNI lewat pengeras suara saat melakukan patroli di sejumlah daerah di Kota Timika.


Editor: Luviana

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!