NUSANTARA

Korban Meninggal dan Hilang Bencana Banjir-Longsor di Sukabumi Bertambah

Saat ini jumlah korban hilang mencapai tujuh orang dan proses pencarian masih berlangsung.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

EDITOR / Muthia Kusuma

Sukabumi
Anak-anak berjalan kaki di lokasi terdampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). (FOTO: ANTARA/Iman)

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban hilang akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih terus bertambah. Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, saat ini jumlah korban hilang mencapai tujuh orang dan proses pencarian masih berlangsung. 

Selain itu, jumlah korban meninggal juga bertambah menjadi delapan orang. Dua di antaranya adalah Aden Dafa dan Ade Wahyu, warga Kecamatan Simpenan.

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi pada awal Desember 2024 juga menyebabkan kerusakan infrastruktur.

Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, tidak kurang dari sepuluh jembatan putus akibat bencana tersebut, per Kamis, (5/12/2024) Pukul 19.00 WIB.

"Salah satunya terletak di daerah Kecamatan Simpenan. Jembatan yang sehari-hari menjadi penghubung aktivitas warga, kini tampak rusak diterjang material yang terbawa saat banjir," ucap Abdul melalui keterangan resmi, Jumat (6/12/2024).

Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menambahkan, akibat putusnya jembatan-jembatan tersebut, sejumlah daerah di Sukabumi menjadi terisolasi. Akses jalan bagi kendaraan roda dua maupun roda empat terputus, sehingga menghambat proses penyaluran bantuan dan evakuasi warga.

Peristiwa ini juga berdampak pada hunian warga, tercatat 216 rumah warga rusak.

Baca juga:

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah saat berkunjung ke lokasi mengklaim akan menyiapkan jembatan darurat.

"Kami akan mempelajari kira-kira jembatan mana saja yang rusak dan harus dibangun untuk kita bisa menolong dilokasi lain," ucap Lukmansyah.

Lukmansyah menegaskan, dirinya akan menyiapkan jembatan bailey dengan mengerahkan kekuatan dari PUPR maupun Batalyon Zeni Kodam III Siliwangi. Tujuannya untuk mempermudah mobilisasi distribusi bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan bagi para warga terdampak.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!