NASIONAL

Kemenhub: Arus Balik Libur Nataru Kondusif, Rekayasa Lalin Dihentikan

Pada hari kedua arus balik libur Nataru ini, , Selasa (2/1/2024), skema rekayasa lalu lintas sudah ditiadakan.

AUTHOR / Hoirunnisa

Kemenhub: Arus Balik Libur Nataru Kondusif, Rekayasa Lalin Dihentikan
Kendaraan melintas di Tol Jagorawi menuju Gerbang Tol Ciawi Bogor Jawa Barat saat arus balik libur Nataru, Senin (1/1/2024). (Foto: ANTARA/Arif Firmansyah)

KBR, Jakarta - Kementerian Perhubungan melaporkan situasi arus balik libur Natal dan Tahun Baru, pada Selasa (2/1/2024) terpantau kondusif.

Juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyebut pada hari kedua arus balik ini, skema rekayasa lalu lintas sudah ditiadakan. Sebelumnya, rekayasa diberlakukan seperti contra flow hingga one way, khususnya pada ruas tol Trans Jawa hingga beberapa ruas tol di daerah.

"Sudah dilakukan beberapa skema rekayasa lalu lintas, dan pada tanggal 1 Januari 2024 juga sudah diterapkan. Selain adanya contraflow juga sudah dilakukan one way, khususnya di ruas tol di Trans Jawa. Demikian juga dilakukan di secara lokal di beberapa ruas tol yang ada di daerah. Dan ini terbukti efektif untuk mengurai kemacetan. Hari ini tanggal 2 Januari, relatif skema rekayasa lalu lintas sudah ditiadakan karena situasi juga sudah sangat kondusif," kata Adita kepada KBR, Selasa (2/1/2023).

Baca juga:


Juru bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan catatan paling menonjol dari pelaksanaan perjalanan pada libur Nataru adalah penanganan kemacetan di jalan tol baik di Jawa dan Bali.

Selain itu, hal lain yang perlu dievaluasi adalah masalah koordinasi yang perlu terus ditingkatkan, begitu juga dengan pengawasan. Menurut Adita, kepadatan kendaraan masih kerap terjadi di rest-area hingga tempat penjualan oleh-oleh.

Adita mengatakan evaluasi tersebut diharapkan bisa menjadi perbaikan untuk pelaksanaan perjalanan libur Lebaran 2024 pada April mendatang.

Ia juga menyoroti kejadian kecelakaan selama arus libur Nataru ini. Sebanyak 70 persen penyebab kecelakaan adalah faktor kelalaian manusia yakni kelelahan. Ini terjadi pada kendaraan umum seperti bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP).

"Ini adalah menjadi catatan kami tentu nantinya akan bekerja sama dengan operator bis dan kepolisian untuk mematikan kedepan kondisi para pengemudi jauh lebih prima dan tentunya harus ada aturan soal manajemen sumber daya," kata Adita.

Adita mengimbau masyarakat terutama pengguna kendaraan pribadi untuk terus waspada dan memastikan kondisi kendaraan prima. Selain itu, perlu memperhatikan kondisi cuaca saat perjalanan.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!