NASIONAL

Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Menhub Duga Ada Kesalahan Manusia

Kemenhub juga akan mengevaluasi jalur tunggal atau single track 

AUTHOR / Rangga Sugeri

kereta
Warga melihat KA lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan KA Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

KBR, Jakarta– Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap dugaan awal adanya pelanggaran prosedur SOP yang menyebabkan kecelakaan KA Turangga dan KA commuter line Bandung Raya di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, Jumat, (5/1/2024). 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, kesalahan teknis oleh manusia atau human error itu berdasarkan pengamatan sementara. Namun, dia menyebut belum ada hasil resmi penyebab kecelakaan itu yang dilaporkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). 

“Jadi dari apa yang kita amati, sementara ini memang KNKT belum memberikan suatu result bahwa ada satu kemungkinan bahwa ada kesalahan teknis, pelanggaran SOP berarti faktor manusia dan hal-hal lain yang sedang kami identifikasi,” kata Budi dalam Raker dengan Komisi V DPR RI yang dipantau melalui kanal Youtube DPR RI, Kamis (18/1/2024).

Baca juga:

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menambahkan, pihaknya sudah melapor kepada Presiden Joko Widodo terkait sejumlah perbaikan jangka pendek dan panjang agar kecelakaan kereta tak terulang. Diantaranya reformasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan SOP perkeretaapian.

Kemenhub juga akan mengevaluasi jalur tunggal atau single track di sejumlah daerah. Budi berencana akan membuat semua jalur di perkeretaapian menjadi dua jalur di wilayah-wilayah itu.

Lebih jauh Budi mengatakan, perbaikan juga menyasar sinyal perkeretaapian, lantaran masih ada beberapa sinyal yang dilakukan manual.

Budi memastikan akan melaporkan hasil pemeriksaan KNKT terkait kecelakaan adu banteng kereta itu kepada publik dalam waktu dekat.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!