NUSANTARA

Kebakaran di TPA Sampah Putri Cempo Solo Ganggu Produksi Listrik PLTSa

PLTSa Putri Cempo sejak Mei lalu sudah menjalani uji coba untuk mendapat sertifikasi layak operasi dari Kementerian ESDM, dan akan diresmikan pada akhir Oktober mendatang.

AUTHOR / Yudha Satriawan

TPA Sampah, PLTSa
Asap mengepul dari kebakaran TPA Sampah Putri Cempo, Solo, dengan latar depan bangunan PLT Sampah, Sabtu (16/8/2023). (Foto: KBR/Yudha Satriawan)

KBR, Solo - Kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Putri Cempo Solo diperkirakan bakal berdampak pada terganggunya pasokan bahan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Solo Kristiana Haryati mengatakan pasokan akan berkurang karena lebih dari dua hektar gunungan sampah yang terbakar.

Menurut Krsitiana, PLTSa mengandalkan pasokan sampah di TPS Putri Cempo Solo sebagai bahan baku.

"Dari volume sampah yang akan diolah ke PLTSa, nanti jelas akan berkurang karena ada kebakaran sampah. Tapi sampah di TPS Akhir Putri Cempo ini kan masih banyak. Ada di blok A, B, dan C. Sampahnya masih banyak untuk bahan baku PLTSa itu. Sesuai rencana PLTSa diresmikan 27 Oktober. Mudah-mudahan dengan adanya kejadikan kebakaran di TPS akhir Putri Cempo Solo ini tidak mempengaruhi rencana operasional kami Oktober nanti", ujar Kristiana, Selasa (19/9/2023).

PLTSa Putri Cempo yang menggunakan teknologi gasifikasi sejak Mei lalu sudah menjalani uji coba untuk mendapat sertifikasi layak operasi (SLO) dari Kementerian ESDM, dan akan diresmikan pada akhir Oktober 2023 mendatang.

Lebih lanjut Kristiana menjelaskan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan tersebut masih aman.

Jarak antara PLTSa dengan lokasi yang terbakar sekitar 500 meter dan dipisahkan jalan untuk keluar masuk mobil pengangkut sampah.

PLTSa Putri Cempo Surakarta membutuhkan pasokan 550 ton sampah per hari untuk menghasilkan listrik 5 Megawatt. Ada hampir separuh pasokan bergantung pada sampah lama sedangkan sampah baru setiap hari sekitar 250-300 ton.

Baca juga:


Otoritas pemerintah Jawa Tengah mengerahkan lebih dari 45 armada pemadam kebakaran untuk mengatasi kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Sampah TPA Putri Cempo.

Hingga Senin (18/9/2023) kebakaran masih terjadi sejak pertama kali terdeteksi akhir pekan lalu. Kebakaran bahkan sempat meluas karena arah angin berubah-ubah ditambah banyak material sampah yang mudah terbakar.

Tim pemadam kebakaran didatangkan dari sejumlah kabupaten kota di sekitar Surakarta, termasuk dari Magelang, Wonogiri hingga Bantul Yogyakarta.

Lebih dari 200 warga terdampak asap dari kebakaran yang sudah meluas hingga dua hektare itu.

Anak-anak dan warga lansia mulai mengeluhkan adanya gangguan pernafasan yang diduga disebabkan asap sampah yang terbakar.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • sumitroa year ago

    Setelah mundur-mundur dari jadwal dan sekarang mendekati jadwal peresmian akhirnya ada kebakaran yang dianggap menghambat supply bahan baku, semoga tidak merembet kemana-mana, semoga bukan suatu alasan untuk menutupi kegagalan fungsi sistim kerja pembangkit.