NUSANTARA

Kaitan antara Festival Batik dan Industri Kreatif di Banyuwangi

Guna mendorong industri kreatif di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pemerintah setempat menggelar perhelatan akbar tentang batik. Even tersebut diberi nama

AUTHOR / Hermawan

Kaitan antara Festival Batik dan Industri Kreatif di Banyuwangi
Festival Batik, ndustri Kreatif, Banyuwangi

KBR68H, Banyuwangi- Guna mendorong industri kreatif di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pemerintah setempat menggelar perhelatan akbar tentang batik. Even tersebut diberi nama “Banyuwangi Batik Festival 2013”.

Dalam Banyuwangi Batik Festival ini seluruh kegiatan bertema batik, mulai dari pameran batik, parade fesyen, lomba cipta desain batik, hingga lomba mewarnai batik.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival batik ini digelar sebagai stimulus untuk menggairahkan industri kreatif, khususnya industri fesyen di daerah. Sejumlah desainer, industri fesyen, dan pemerhati batik nasional akan hadir pada BBF. Dengan demikian, diharapkan tercipta kemitraan antara perajin batik di tingkat lokal dan industri di tingkat nasional.

”Kami menghubungkan perajin batik lokal dengan industri fesyen nasional, sehingga even Banyuwangi Batik Festival ini akan menjadi penanda penting bagi masa depan industri batik di Banyuwangi,” ujar Anas.

Anas menambahkan, fesyen (busana), termasuk di dalamnya industri batik, adalah bagian dari sektor industri kreatif yang tumbuh pesat dewasa ini. Potensi industri kreatif di daerah, kata Anas, sangat besar, meski dalam beberapa sisi banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan masih kalah akses dari industri serupa di kota-kota besar seperti Jakarta.

”Kekuatan ide dan daya kreasi adalah modal utama industri kreatif. Dalam konteks ini, acara semacam festival batik diharapkan bisa merangsang ide baru terkait pengembangan batik Banyuwangi sekaligus menemukan model pemasaran yang lebih kreatif dengan menciptakan linkage antara perajin lokal dan industri fesyen nasional,” jelas bekas anggota DPR RI ini.

Pada tahun ini, festival batik ini mengangkat tema Batik Gajah Uling. Motif ini diyakini sebagai motif asli Banyuwangi dan yang tertua. Festival batik ini diharapkan sebagai wahana untuk melestarikan warisan budaya sekaligus menumbuhkan geliat usaha. Bukan sekadar pajangan larik-larik kain, event ini adalah pesta yang menemalikan hubungan antara batik, fesyen, gaya hidup, sejarah nan kaya, kearifan lokal, dan gerak ekonomi.

Anas menambahkan, tiga kekuatan yang akan terus didorong dalam hal pengembangan industri kreatif, termasuk batik, di daerah adalah pada kemampuan melakukan branding (pengelolaan merek), packaging (pengemasan), dan product design (desain produk).

Melalui Banyuwangi Batik Festival, merek batik asal Banyuwangi diperkenalkan dengan cara promosi unik dan kemasan yang bagus, serta diiringgi desain produk yang terus dikembangkan tanpa meninggalkan kekayaan kultur lokal.

”Melalui strategi branding, packaging, dan product design tersebut, kami dari daerah ingin menopang peningkatan kinerja industri kreatif di Tanah Air,” pungkas Anas.( Hermawan)

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!