PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi V Purwokerto Jawa Tengah memperpanjang waktu pembersihan kawasan stasiun dari pedagang asongan hingga akhir bulan. Semula, PT KAI berharap bisa mengusir semua pedagang asongan dari stasiun awal Maret.
Penulis: Steve Saputra
Editor:

KBR68H, Purwokerto – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi V Purwokerto Jawa Tengah memperpanjang waktu pembersihan kawasan stasiun dari pedagang asongan hingga akhir bulan. Semula, PT KAI berharap bisa mengusir semua pedagang asongan dari stasiun awal Maret.
Juru Bicara PT KAI Daop V Purwokerto, Zakaria menjelaskan program tersebut molor karena hampir seluruh pedagang asongan di wilayah Daop V menolak larangan berdagang di stasiun. Bahkan upaya pembebasan beberapa stasiun kecil dari kegiatan para pedagang itu nyaris memicu bentrok antara mereka dengan petugas keamanan.
“Selaku operator kami harus mempunyai deadline. Salah satunya, mungkin bulan Maret ini untuk wilayah Daop V seluruh stasiun harus steril. Kemarin awal Maret, kita memulai di Stasiun Kutoarjo, Kebumen dan Karanganyar. Tanggal 15 ini, kita melakukan juga di Stasiun Kroya, dan akhir bulan kita lakukan di Purwokerto. Mengapa ini kita lakukan bertahap, mengingat personel kita yang sangat sedikit. Jadi kita bagi para personel, khusus untuk penanganan asongan dan yang lain tetap bekerja,” kata Zakaria.
Zakaria menambahkan, pihak Daop V sebenarnya sudah memberikan solusi yang menguntungkan bagi para pedagang asongan berupa pelatihan wirausaha dan pinjaman modal lunak. Seluruh produk kewirausahaan ini nantinya akan dipasarkan melalui Dinas Perdagangan dan Koperasi di masing-masing kabupaten serta outlet-outlet di dalam stasiun. Hanya saja usulan yang disampaikan Daop V, sejauh ini belum mendapat respon dari para pedagang.