NUSANTARA

Ikut Lebaran, Warga Tionghoa di Jombang Bagikan Ratusan Paket Sembako

"Sudah puluhan tahun kami lakukan dan ini murni dari biaya saya sendiri, bukan dari manapun."

AUTHOR / Muji Lestari

Ikut Lebaran, Warga Tionghoa di Jombang Bagikan Ratusan Paket Sembako
Warga Desa Mojongapit Jombang saat mendapat pembagian paket sembako lebaran, Minggu (7/4/2024). (Foto: KBR/Muji Lestari)

KBR, Jombang - Dua orang warga keturunan Tionghoa di Jombang, Jawa Timur, membagikan ratusan paket sembako untuk warga tidak mampu, Minggu (7/4/2024).

Keduanya adalah Candra Iwanto atau Cing (70) warga Kelurahan Kaliwungu dan Ingo warga Desa Mojongapit Kecamatan Jombang.

Paket berisi bahan pangan seperti beras, tepung dan minyak goreng ini diberikan kepada ratusan orang warga di desa setempat.

Candra Iwanto mengakui pembagian paket sembako ini sengaja dilakukan menjelang Idul Fitri. Tujuannya untuk meringankan baban warga ditengah tingginya kebutuhan masyarakat di hari-hari lebaran umat Islam itu.

"Bahwa saya sedekah tidak ada motivasi apapun, hanya seikhlas hati saya untuk memberi warga Kaliwungu seluruhnya satu kelurahan saya menyediakan paket itu 600, jadi saya memberikan sedekah untuk saudara saya yang kurang beruntung, ikhlas," kata Cing.

Baca juga:


Hal senada juga dilakukan Ingo, setiap tahun pengusaha sekaligus pemilik grup kesenian khas Cina, Barongsai ini juga membagikan ratusan paket beras dan kebutuhan pokok warga di desanya.

Toleransi yang tinggi menjadi alasan dua warga keturunan Tionghoa ini untuk turut bersedekah. Ingo mengatakan, ingin merasakan berzakat meski dirinya bukanlah umat Islam.

"Semoga ini bisa membantu warga, kalau soal jumlah ada ratusan," katanya.

Candra Iwanto dan Ingo sudah melakukan aktivitas ini selama puluhan tahun.

"Sudah puluhan tahun kami lakukan dan ini murni dari biaya saya sendiri, bukan dari manapun," tandas Ingo.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!