NASIONAL

Hepatitis Akut, Pemerintah Jangan Tunggu Banyak Korban

Pemerintah diminta memperhatikan daerah-daerah rawan dan rentan penularan hepatitis akut.

AUTHOR / Sadida Hafsyah, Astri Yuanasari

Ilustrasi virus hepatitis (Harryarts)
Ilustrasi virus hepatitis (Harryarts)

KBR, Jakarta - Anggota Komisi bidang Kesehatan DPR Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah melakukan antisipasi sedini mungkin dan jangan menunggu banyak korban.

Dia juga mendorong pemerintah melakukan sosialisasi yang menenangkan, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang proteksi diri mencegah penularan penyakit ini.

“Ini adalah PR yang harus sesegera mungkin dilakukan risetnya, begitu juga dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mungkin juga harus segera melakukan riset ya karena riset kan sekarang semua ditarik satu pintu ke BRIN. Nah ini juga harus segera melakukan pemantauan, pengawasan terhadap perkembangan penyakit ini,” kata Mufida saat dihubungi KBR, Kamis (5/5/2022).

Mufida juga meminta Pemerintah untuk menjalni komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, termasuk pakar; dan memonitor semuanya.

Anggota Komisi bidang Kesehatan DPR Kurniasih Mufidayati juga meminta pemerintah memperhatikan daerah-daerah rawan dan rentan penularan hepatitis akut. Kata dia, pemerintah perlu melakukan sosialisasi dan juga memastikan kesiapan dari dinas-dinas dan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah, untuk mengantisipasi penularan penyakit misterius ini.

Baca juga: Kemenko PMK Minta Kemenkes Telusuri Kasus Hepatitis Akut Secara Masif 

Semua Faskes di Jakarta Siaga

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta seluruh faskes di ibu kota bergerak cepat merespon dan mendata gejala penyakit hepatitis akut misterius pada anak.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Widyastuti saat mengumpulkan seluruh direktur rumah sakit di Jakarta dalam rapat, kemarin.

"Saya berharap melalui koordinasi kita siang ini, mohon kepada semua pimpinan rumah sakit untuk mengecek, mengingatkan kembali timnya, bagaimana kecepatan respon untuk tadi, merespon, menginformasikan melalui sistem yang sudah kita bangun,” kata Widyastuti dalam Rapat dan Sosialisasi Kewaspadaan Hepatitis Misterius pada Anak di DKI Jakarta (05/05/22).

Baca juga: Ini Dia Gejala Awal Hepatitis Akut

Dengan kesiagaan tersebut, kata Widyastuti, diharapkan langkah-langkah epidemiologi bisa melokalisir kasus dan bisa memberikan penanganan dengan cepat.

Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Widyastuti menambahkan, penelusuran dan pendataan dapat dilakukan melalui sistem Surveilans Kewaspadaan Dini dan Respons Kemenkes RI (SKDR). Sistem itu dapat diakses oleh puskesmas.

Editor: Citra Dyah Prastuti 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!