NASIONAL

Hepatitis Akut Bisa Dicegah, Waspadai Gejalanya

"Yang patut diwaspadai adalah saluran cerna dan saluran nafas."

Astri Yuanasari

Dokter Spesialis Anak dari RSCM dalam konferensi pers soal hepatitis akut pada anak (Foto: Youtube K
Dokter Spesialis Anak dari RSCM dalam konferensi pers soal hepatitis akut pada anak (Foto: Youtube Kementerian Kesehatan)

KBR, Jakarta - Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sekaligus konsultan Gastrohepatologi, Hanifah Oswari meminta semua pihak mewaspadai gejala dini hepatitis akut. Apalagi sejauh ini belum diketahui penyebab penyakit ini.

"Sampai saat ini meskipun belum diketahui penyebabnya tetapi ada beberapa virus yang diduga berperan. Beberapa virus itu misalnya adenovirus 41, SARS CoV sendiri juga diduga, juga ada virus TBC dan lain-lain. Kebanyakan dari virus-virus yang diduga ini penularannya melalui saluran cerna dan saluran nafas. Karena itu pencegahan yang bisa kita lakukan adalah menjaga jangan sampai anak-anak kita terinfeksi virus melalui jalan masuknya virus," kata Hanifah dalam konferensi pers daring, Kamis (5/5/2022).

Hanifah meminta dokter-dokter di fasilitas pelayanan kesehatan, baik itu Puskesmas dan rumah sakit, bisa mendeteksi dini gejala penyakit yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya tersebut. Yang patut diwaspadai adalah saluran cerna dan saluran nafas. Untuk itu, anak-anak mesti dipastikan mencuci tangan sebelum makan dan minum, menjaga kebersihan dan memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi itu matang, serta tidak memakai alat makan bersamaan dengan orang lain.

Baca juga: Hepatitis Akut, IDI dan IDAI Belum Kantongi Penyebabnya 

"Untuk menjaga infeksinya dari saluran nafas, kita bisa melakukan protokol kesehatan yang umumnya sudah kita kenal untuk pencegahan Covid-19, seperti dengan memakai masker, menjaga jarak dan lain-lain," imbuhnya.

Hanifah juga mengingatkan untuk para orang tua agar lebih waspada jika anak-anaknya mengalami diare, mual, muntah, sakit perut dan disertai demam ringan. Kata dia, jika orang tua menemukan gejala tersebut pada anak, harus sesegera mungkin dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk ditelusuri lebih lanjut apakah terkena hepatitis akut atau tidak.

Ia mewanti orang tua agar jangan sampai terlambat memeriksakan kondisi anaknya yang mengalami gejala saluran cerna tersebut, apalagi kalau sampai kulit dan mata anak berubah kuning. Sebab kata dia, apabila terinfeksi hepatitis akut ini, gejala awal yang menyerang saluran cerna tadi akan mengarah ke hepatitis yakni buang air kecil berwarna seperti teh, buang air besar berwarna pucat, dan warna mata dan kulit menjadi kuning. Jika sudah pada tahapan tersebut, Hanifah menjelaskan, pasien akan mengalami pembekuan darah dan selanjutnya akan terjadi penurunan kesadaran dan bisa berujung pada kematian, bila tidak dilakukan transplantasi hati.

"Jadi jangan sampai menunggu gejalanya sampai kuning, jangan menunggu gejalanya lebih berat. Karena kalau lebih berat, kita menjadi kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, ini akan membuat dokter hanya memiliki kesempatan lebih sedikit lagi untuk menolong anak-anak kita tidak terkena, sampai menimbulkan kematian," pungkasnya.

Editor: Citra Dyah Prastuti

  • KLB Hepatitis
  • Hepatitis Akut

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!