NUSANTARA
Harga Cabai Rawit Merah Semakin Pedas, Warteg Minta Pemerintah Bertindak
"Kami mengharapkan pemerintah untuk menjaga harga ekonomis untuk masyarakat Indonesia"
AUTHOR / Shafira Aurel
-
EDITOR / Rony Sitanggang

KBR, Jakarta- Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengeluhkan harga cabai rawit merah yang kian pedas di awal tahun 2025.
Ia mengatakan kenaikan harga cabai rawit yang melambung ini memberikan dampak yang cukup signifikan kepada pedagang. Salah satunya yakni menurunnya omset yang didapat, hingga menjadi beban baru baru pada pedagang dan masyarakat miskin.
Mukroni menyebut harga cabai rawit merah di tingkat pasar induk berkisar Rp80 ribu per kilogram, sementara di tingkat pedagang pasar lebih kecil harganya mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Dia pun mendesak pemerintah untuk segera mencari solusi.
"Iya kita mengharapkan ada kontrol ya, distribusinya dari pemerintah itu seperti apa. Jangan sampai harga ini liar. Jangan sampai (masalah) ini digampangkan. ‘Oh yang penting cabai naik yang penting harga cabai aja yang naik, yang lain enggak naik’ ya enggak boleh begitu. Karena ini nanti akan berimbas. Jadi kami mengharapkan pemerintah untuk menjaga harga ekonomis untuk masyarakat Indonesia itu berapa. Yang kedua menghidupkan kelembagaan koperasi untuk mengadakan pasar murah," ujar Mukroni kepada KBR, Minggu (12/1).
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menambahkan para pedagang pun terpaksa putar otak untuk menutupi kerugian imbas naiknya harga cabai rawit merah.
"Kita itu di satu hari saja bisa menghabiskan 1/2 kilogram cabai rawit merah. Karena harga mahal ya terpaksa kita kurangi dan perbanyak menggunakan tomat. Tentu ini pengaruh kerasa ya mba, karena jadi tidak pedas dan ya banyak juga pelanggan yang komplain," katanya.
Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional per 12 Januari 2025, rata-rata harga cabai rawit merah sebesar Rp74.200 per kilogram.
Baca juga:
- Harga Cabai Setan 100 Ribu di Cirebon, Pedagang Enggan Jualan
- Telur Hingga Bawang Merah Jadi Penyumbang Inflasi Desember 2024
Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional per 12 Januari 2025, rata-rata harga cabai rawit merah sebesar Rp74.200 per kilogram. Sementara harga cabai rawit merah di Jakarta tercatat Rp130 ribu per kilogram.
Dikutip dari Badan Pangan Nasional, Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) Tunov Mondro Atmojo, membeberkan sebab musabab terjadinya fluktuasi harga cabai karena faktor cuaca.
"Penyebab kenaikan harga ini yang pasti karena banjir atau kalau bahasa kami, tergenang air tanaman kami. Itu kalau cabai, tergenang air dalam kurun waktu 1 bulan, tidak akan pernah ada yang kuat," sebutnya.
Ia mengutarakan transisi sentra panen cabai juga turut mempengaruhi pasokan. Katanya, saat Jawa Timur selesai panen akan beralih ke masa panen di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ini kerap terjadi di awal, tengah, dan akhir setiap tahunnya.
"Kalau di wilayah Jawa tengah itu bisa sampai 70 persen, kegagalan karena hujan. (Selain itu) produktivitas turun karena rontok bunga (akibat) hujan, angin. Itu bunga banyak yang rontok akhirnya probabilitas per pohon itu berkurang drastis bisa sampai di 50 persen. (Lalu) petani banyak yang mengganti (tanam cabai dengan) komoditas tanaman lain," ujar Tunov.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!