NUSANTARA

Gumuk Pasir Pantai Parangtritis Terus Menyusut

Ada beberapa persoalan yang mengancam keberlangsungan gumuk pasir tersebut.

AUTHOR / Ken Fitriani

EDITOR / R. Fadli

Gumuk Pasir
Gumuk pasir di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. (Foto: geoparkjogja.jogjaprov.go.id)

KBR, Yogyakarta - Gumuk Pasir Barchan yang merupakan salah satu warisan dunia terancam musnah. Gumuk pasir yang berada di kawasan Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini terus mengalami penyusutan dari tahun ke tahun.

Saat ini, luasan Gumuk Pasir tersebut diketahui tinggal tersisa 17 hektare. Sebelumnya, luas keseluruhan Gumuk Pasir yakni 412,8 hektare yang terdiri zona inti (seluas 141,10 hektare), zona penyangga di bagian barat seluas 176,43 hektare, dan zona penyangga di bagian timur seluas 95,27 hektare.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Yuli Hernadi mengatakan, ada beberapa persoalan yang mengancam keberlangsungan gumuk pasir tersebut. Di antaranya adalah aktivitas wisata motor, pertanian, perikanan, pemukiman liar, dan penambangan pasir. Karenanya, pihaknya akan memulai aksi restorasi dan dibagi dalam beberapa tahapan.

"Yang akan kita restorasi adalah zona intinya. Itu sekitar 17 sampai 20 hektare. Itu akan kita restorasi lewat Bappeda, itu kemarin sudah beberapa kali pertemuan ibaratnya akan kita beri batas di zona inti. Di zona inti nanti tidak ada aktivitas apapun," katanya saat ditemui di Laguna Pengklik, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu (24/7/2024).

Dijelaskan Yuli, saat ini kondisi Gumuk Pasir sudah tidak terlalu nampak. Sebab di sana ada banyak aktivitas dan tanaman. Pada restorasi itu, dari pantai ke utara akan menjadi gumuk pasir yang hidup.

"Kalau sekarang kan mati, Gumuk Pasir Barchannya tidak kelihatan karena ada banyak aktivitas di sana," jelasnya.

Pemkab Bantul, kata Yuli, telah merancang rencana aksi restorasi di zona inti yang mencakup pengamanan, pemeliharaan, dan pengembangan berkelanjutan berdasarkan empat pilar utama yakni konservasi, edukasi, perekonomian masyarakat berkelanjutan, dan sarana pelaksanaan.

"Restorasi zona inti gumuk tersebut juga bakal menghilangkan jalan aspal dan tempat parkir wisata jeep hingga pedagang," tandasnya.

Yuli menjelaskan, pihaknya juga memiliki roadmap pengembangan wisata di Bantul. Pada roadmap tersebut, Gumuk Pasir Parangtritis akan dikembangkan menjadi wisata premium.

"Nanti pariwisata bertugas untuk membuatkan jalur jip yang sudah ada. Jadi nanti akan kita pindahkan lalu menata pedagang-pedagangnya seperti apa, lalu nanti juga akan kita restorasi semuanya," paparnya.

Rencana aksi tersebut menurut Yuli telah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati. Harapannya, rencana aksi itu dapat menjadi pedoman bagi semua pihak terkait untuk menetapkan prioritas kegiatan yang lebih efektif.

"Setelah restorasi, nanti kita buatkan wisata yang premium. Jadi ketika mau melihat gumuk pasir ya harus jalan kaki dan itu dibatasi pengunjungnya untuk melindungi gumuk pasir itu," pungkasnya.

Baca juga:

Ajakan Peduli Bumi, Warga Yogyakarta Luncurkan Kampung UFO

DIY Panen Raya Bawang Merah Glowing

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!