NUSANTARA

Gas Beracun Tinggi, Kawah Ijen masih Ditutup untuk Wisatawan

"Itu Alasan kenapa Ijen itu ada keamanan ada warning dari BMKG bahwa itu kalau kita buka dampaknya bahaya karena gas beracun, nanti kita buka resmi," kata Alue.

AUTHOR / Hermawan Arifianto

EDITOR / Resky Novianto

Ijen
Ilustrasi Gunung Ijen di Jawa Timur. ANTARA

KBR, Banyuwangi- Taman Wisata Kawah Ijen yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, hingga kini masih ditutup untuk kunjungan wisatawan.

Padahal, status kawah terbesar di Asia Tenggara tersebut, sudah turun dari Level II waspada ke Level I Normal. Penutupan kawah Ijen ini hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengatakan, masih ditutupnya Kawah Ijen ini, karena berdasarkan hasil kajian PVMBG kandungan gas beracun di dalam kawah masih cukup tinggi. Sehingga sangat berbahaya bagi aktivitas wisatawan.

"Itu Alasan kenapa Ijen itu ada keamanan ada warning dari BMKG bahwa itu kalau kita buka dampaknya bahaya karena gas beracun, nanti kita buka resmi. Tapi itu lah yang saya bilang, bahwa wisata alam termasuk TWA itu ketika ditutup inpeknya sangat luar biasa bagi ekonomi masyarakat makanya kita jaga bareng bareng objek itu dan kita pelihara dengan baik,"ujar Alue Dohong Minggu (25/8/2024)

Alue Dohong meminta kepada para wisatawan untuk tetap bersabar dan mematuhi apa yang menjadi instruksi dan kebijakan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA). Hal tersebut demi keselamatan pengunjung.

Sementara itu, Kepala BKSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan mengatakan, pihaknya saat ini masih membuat aturan baru untuk persyaratan pendakian ke kawah Ijen, pasca naiknya status Gunung Ijen beberapa waktu lalu.

Aturan baru ini bertujuan untuk memastikan keselamatan para pendaki nantinya. Nur Patria menargetkan, pendakian ke Kawah Ijen Akan dibuka kembali pada awal September mendatang.

Baca juga:

Wisatawan Gunung Ijen Diimbau Tetap Waspada Potensi Gas Beracun

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!