NUSANTARA
Gas Beracun, Ratusan Warga Aceh Timur Mengungsi
”Mengimbau masyarakat yang merasakan atau tercium bau yang seperti yang sudah-sudah itu, supaya untuk mengungsi dulu."
AUTHOR / Erwin Jalaludin
KBR, Aceh Timur- Sedikitnya 446 keluarga warga Desa Panton Rayeuk Teungoh, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, mengungsi di tenda darurat dan aula kecamatan. Mereka, memilih mengungsi lantaran khawatir dan panik terdampak gas beracun yang diduga berasal dari areal perusahaan minyak PT Medco E&P Malaka.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Aceh Timur, Arief Sukmo Wibowo mengatakan, masyarakat terpaksa mengungsi ke lokasi yang aman, karena aroma menyengat masih mengelilingi di perkampungan.
Kata dia, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dampak gas beracun milik proyek vital yang beroperasi di bidang gas alam cair tersebut.
”Mengimbau masyarakat yang merasakan atau tercium bau yang seperti yang sudah-sudah itu, supaya untuk mengungsi dulu. Karena memang untuk menghindari seperti jatuhnya korban selanjutnya,” kata Arief Sukmo Wibowo menjawab KBR, Selasa (26/9).
Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Arief Sukmo Wibowo menambahkan, segala kebutuhan logistik masa panik didistribusikan oleh Dinas Sosial bersama PT Medco. Ia, belum dapat memastikan sampai kapan korban dugaan gas beracun itu mengungsi di tenda dan aula kantor Camat Banda Alam setempat.
Baca juga:
- Rumoh Geudong Dirobohkan Menjelang Pengumuman Pelaksanaan Rekomendasi PPHAM
- Komnas HAM Yakin Bekal Penyidikan Rumoh Geudong Sudah Cukup
Sebelumnya puluhan warga Desa Panton Rayeuk Teungoh, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, diduga keracunan gas yang diduga berasal dari PT Medco E&P Malaka. Mereka, terpaksa menjalani perawatan medis secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zubir Mahmud.
Siaran press realease yang diterima KBR, bahwa PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) telah menindaklanjuti laporan warga terkait dugaan kebauan di sekitar area operasi di Panton Rayeuk Teungoh, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Akibat, kejadian itu menyebabkan beberapa warga dirawat di pusat pelayanan kesehatan setempat.
Menurut VP Relations dan Security Medco E&P Arif ujar Rinaldi, perusahaan tengah melakukan kegiatan perawatan fasilitas sumur di Lapangan Gas Alur Siwah dalam upaya menjaga keandalan operasi.
Berdasarkan data sementara tercatat korban dugaan gas beracun oleh PT Medco ini berjumlah 30 orang. Kesemuanya masih dirawat di RSUD dr. Zubir Mahmud.
Korban dalam peristiwa itu atas nama Mariana (34), Rabiah (49), Putri Maulia (18), Aminah (37), Putri Munawarah (19), Irfan (22), Saiful Akbar (25), Lista Anggraini (21), Suhendra (26), dan Iska Angra (21).
Selanjutnya, Munawarah (15), Asma Adnan (59), M. Razi (15), Naura (15), Aisyah (40), Lulu Hafizal (7), Rafiqa (10), Mariam Yusuf (38), Maulinda (26), dan Zahara (29).
Kemudian, Marlina (36), Wahyu Wita (20), Fajril Munandar (18), Amiyati (40), Suriati (51), Khadijah (64), Yetti (37), Wahyudi (28), Zulkarnain (30), dan Safrina (32).
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!