NUSANTARA

Exit Tol Fungsional Tamanmartani Dibuka untuk Urai Kemacetan Mudik Jogja

Exit tol ini sudah mulai difungsikan sejak 24 Maret 2025

AUTHOR / Ken Fitriani

EDITOR / Muthia Kusuma

Google News
tol
Ilustrasi kendaraan pemudik saat melintasi ruas tol, Kamis, (22/6/2017) (FOTO: ANTARA/Dedhez Anggara)

KBR, Jakarta- Kepolisian daerah DIY mulai mengoperasikan secara fungsional exit tol Jogja-Solo segmen Prambanan-Tamanmartani, guna mengantisipasi lonjakan kendaraan saat arus mudik Idulfitri 1446 Hijriah. Namun, exit tol Tamanmartani ini memiliki ketentuan operasional khusus, yaitu hanya dibuka satu arah menuju barat (dari Klaten ke Jogja) dan berlaku pada jam tertentu, mulai pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Juru bicara Polda DIY, Ihsan mengatakan, kebijakan ini bertujuan untuk mengurai potensi kemacetan yang kerap terjadi di sekitar wilayah Yogyakarta. Ihsan menyebut, exit tol ini sudah mulai difungsikan sejak 24 Maret 2025, meskipun volume kendaraan yang melintas saat ini belum signifikan.

Kepolisian memperkirakan peningkatan volume kendaraan akan mulai terasa pada tanggal 28 dan 29 Maret mendatang. 

"Ini khusus karena menghadapi mudik maka ini dibukalah exit tol ini. Jadi memang tidak ada exit entry. Itu satu jalur, itulah yang digunakan jadi exit, sekarang sudah diberlakukan," ujarnya saat ditemui di Mabes Polda DIY pada Rabu (26/3/2025).

Ihsan merinci, periode 24 Maret hingga 1 April, tol Tamanmartani difokuskan sebagai jalur keluar (exit), sementara dari tanggal 2 hingga 7 April akan difungsikan sebagai jalur masuk (entry). 

"Semuanya gratis, jadi fungsional ini gratis khusus Tamanmartani ini gratis. Silakan memanfaatkan pos-pos yang tersedia. Masyarakat butuh info apapun ada di sana," imbuhnya.

Senada, Kasatlantas Polresta Sleman, Mulyanto mengatakan kendaraan yang keluar dari tol Tamanmartani tidak diperkenankan untuk berbelok ke utara atau kanan, melainkan diwajibkan untuk bergerak ke kiri atau selatan.

Mulyanto menambahkan, untuk arus balik pasca-lebaran, jalur ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan golongan I dari arah sebaliknya, yaitu dari Jogja menuju Klaten atau Solo, dengan jam operasional yang sama. 

Mulyanto menyebut, petugas akan melakukan rekayasa lalu lintas berupa penutupan akses dari Jogja atau utara apabila terjadi kepadatan kendaraan. Mulyanto menjelaskan, untuk mengidentifikasi tingkat kepadatan, akan diterapkan tiga indikator: hijau (panjang kendaraan mencapai 1 kilometer, arus lancar), kuning (panjang kendaraan mencapai 2 kilometer, status hati-hati dan persiapan rekayasa), dan merah (petugas mulai melakukan rekayasa lalu lintas atau penarikan kendaraan).

"Cara berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk menutup arus menuju exit tol Tamanmartani. Dialihkan ke exit tol Jogonalan atau Prambanan agar di exit tol Tamanmartani tidak terjadi kepadatan,” tegasnya.

Baca juga:

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub DIY, Sumariyoto mengungkapkan data awal mengenai volume kendaraan yang masuk Yogyakarta melalui exit tol Tamanmartani.

"Berdasarkan data yang masuk dari Senin (24/3/2025) kemarin, pihaknya menghitung sudah ada 3ribu mobil yang masuk mulai dari pukul 00.00 sampai jam 08.00 WIB. Itu sudah terjadi peningkatan untuk mobil saja sudah masuk 3ribu kendaraan masuk Yogya," jelas Sumariyoto.

Sumariyoto menambahkan, pembukaan exit tol Tamanmartani ini bertujuan untuk memecah konsentrasi kendaraan di exit tol Prambanan yang sebelumnya sempat mengalami kepadatan.

"Antusias masyarakat untuk menggunakan dan mencoba exit tol yang baru tinggi di Prambanan kemarin. Nah makanya dipecah. Tahun ini ya meskipun sedikit memaksa, kondisinya sebetulnya belum rekomen, maka harus hati-hati yang menggunakan exit tol Tamanmartani," pungkasnya. 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!