NUSANTARA
Erupsi Lima Kali, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 5 KM
Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas menuju ke sektor selatan-barat daya. Diantaranya ke arah Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Kemudian Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7
AUTHOR / Ken Fitriani
KBR, Yogyakarta - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Rabu, (9/3/2022) malam.
Dalam erupsi kali ini, Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur hingga sejauh lima kilometer dari puncaknya pada Kamis (10/3/3022).
Berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tercatat lima kali terjadinya awan panas guguran, yakni pada pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44, 23.53 WIB di hari Rabu malam dan di Kamis dini hari pada pukul 00.22 WIB, 01.00, 01.22, 01.35, 01.59, 02.07 WIB.
Selain awan panas, hujan abu juga mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Diantaranya di Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
"APG (awan panas guguran-red) tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 570 detik. Jarak luncur ±5 km ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut," papar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/3/2022).
Menurut Hanik, BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III. Namun masyarakat diminta selalu memperhatikan rekomendasi jarak aman.
Sebab potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas menuju ke sektor selatan-barat daya. Diantaranya ke arah Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer. Kemudian Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 kilometer.
Sementara itu berdasarkan data Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) DIY, pada Kamis pagi pukul 03.02 WIB, ratusan warga sekitar Gunung Merapi mengungsi. Ada 193 warga pun dievakuasi di Balai Desa Glagahharjo,sedangkan 60 warga mengungsi di Klaten.
Baca juga:
Normal kembali
Saat ini Gunung Merapi masih berstatus Level 3 atau Siaga. BPPTKG mengimbau warga selalu waspada, karena guguran lava dan awan panas Merapi bisa menimbulkan bahaya di sektor selatan-barat daya. Terutama yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng serta sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro dan Sungai Gendol.
Sementara itu, Supriyadi, warga Kelurahan Glagahrejo yang berjarak 12 kilometer dari Puncak Gunung Merapi mengatakan, kondisi pagi ini semakin aman dan terkendali. Sejumlah warga yang sempat mengungsi, kini juga sudah mulai kembali dan beraktivitas normal lagi.
"Situasi aman, bapak. Walaupun sempat tadi malam mengeluarkan beberapa kali aktivitas, namun pada pagi ini, warga juga sudah mulai kembali. Situasi juga sudah semakin aman terkendali," ujarnya melalui voice note WA kepada KBR (10/3/2022).
Supriyadi, warga Kelurahan Glagahrejo atau sekitar 12 kilometer dari Puncak Merapi menyebut, jam 8.30 pagi tadi, kondisi gunung api berketinggian 2.900-an meter itu tertutup kabut.
Baca juga:
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!