NASIONAL

Epidemiolog: Vaksin IndoVac Efektif Tekan Lonjakan COVID-19

Vaksin Indovac bisa efektif menangkal subvarian yang tengah menyebar saat ini.

AUTHOR / Astri Septiani

Muhadjir Effendy
Vaksin IndoVac. (Dok Bio Farma)

KBR, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mendorong masyarakat segera melakukan vaksinasi lengkap dan suntik vaksinasi penguat (booster) COVID-19. Dicky menyebut, vaksin IndoVac bisa efektif menangkal subvarian yang tengah menyebar saat ini.

"Saran saya, kita kan memiliki vaksin IndoVac yang dari Bio Farma. Itu sangat bisa direkomendasikan sebagai vaksin primer maupun sebagai vaksin booster. Sebaiknya adalah sudah vaksin yang menggunakan varian pasca-Wuhan. Jadi yang sudah lebih terbaru, setidaknya dalam satu dua tahun terakhir. Dan IndoVac memenuhi kriteria itu, kata Dicky saat dihubungi KBR (10/12/23).

Mengutip laman resmi Bio Farma, IndoVac merupakan vaksin COVID-19 berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang digunakan sebagai imunisasi aktif terhadap COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, mengingatkan masyarakat segera melakukan vaksinasi COVID-19 baik dosis lengkap maupun booster.

Maxi mengatakan vaksinasi dosis lengkap maupun booster bisa didapatkan secara gratis di puskesmas, rumah sakit, atau pos vaksinasi terdekat. Caranya dengan menunjukkan KTP atau identitas lainnya kepada petugas vaksinasi.

Baca juga:

Ia menambahkan, jenis vaksin yang dapat digunakan oleh masyarakat adalah vaksin buatan dalam negeri yakni Inavac dan IndoVac. Kedua jenis vaksin itu dipastikan telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM sehingga aman, bermutu, dan berkhasiat.

Kemenkes menyebut kasus COVID-19 kembali meningkat di sejumlah negara di ASEAN, termasuk Indonesia dengan rata-rata bertambah 35-40 kasus secara harian.

Kenaikan kasus ini didominasi subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB, Indonesia juga mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5.

“Saat ini, kami melihat ada kenaikan (kasus) yang cukup signifikan, diharapkan seluruh masyarakat untuk segera vaksinasi, dosis lengkap maupun booster,” kata Maxi dalam keterangan tertulis, Jumat (8/12/2023).

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!