NUSANTARA

Elpiji 3 Kilogram Sulit Didapat, Jeni 3 Hari Tak Memasak

"Barangnya tidak ada, maunya orang yang jualan itu ada cuma sedikit, sampean mau Rp25 ribu?"

AUTHOR / Hermawan Arifianto

Elpiji 3 Kilogram Sulit Didapat, Jeni 3 Hari Tak Memasak
Ilustrasi: Gudang pengoplosan elpiji bersubsidi di Desa Janti yang digerebek Polres Jombang, Senin, 29 Agustus 2022. Foto:KBR/Muji Lestari

KBR, Banyuwangi- Jeni (50 tahun) sudah tiga hari tidak memasak. Faktornya lantaran tidak ada elpiji 3 kilogram bersubsidi di daerah sekitar tempat dia tinggal. Jeni adalah salah satu warga Banyuwangi, Jawa Timur.

Hari itu, Senin, 24 Juli 2023, ia ikut Operasi Pasar 3 Kilogram yang digelar Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Banyuwangi. Operasi itu digelar di 12 lokasi di sana.

Operasi digelar lantaran LPG 3 kilogram langka di Banyuwangi langka selama satu bulan terakhir. Di hari pertama operasi pasar, ribuan warga langsung menyerbu. Jeni salah satunya.

"Normalnya Rp18 ribu, Rp17 ribu, terus tahu-tahu naik Rp20 ribu gitu. Barangnya tidak ada, maunya orang yang jualan itu ada cuman sedikit sampean mau Rp25 ribu? Iya, sudah daripada tidak ada. Ini barang (gas LPG 3 kilogram, red) tidak ada sama sekali. Ini sampean belum dapat? Itu masih antre," ujar Jeni saat antre elpiji di Operasi Pasar LPG 3 Kilogram, Senin, (24/7/2023).

16 Ribu Rupiah

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mengatakan, Operasi Pasar LPG 3 kilogram dilakukan untuk mengatasi terjadinya peningkatan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, berdasarkan pantauan di lapangan, kelangkaan terjadi karena meningkatnya penggunaan LPG bersubsidi.

Kata Nanin, di setiap titik operasi pasar, Pertamina menyediakan sekira 1.600 tabung LPG 3 Kilogram. Jumlah ini dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Banyuwangi.

Kuota itu belum ditambah jatah harian 50 ribu tabung LPG 3 kilogram per hari. Operasi Pasar LPG 3 kilogram rencananya digelar hingga 2 minggu ke depan secara bergiliran.

Operasi Pasar LPG 3 Kilogram digelar Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan PT Pertamina, mulai 24-29 Juli 2023. Harga jual LPG 3 kilogram di operasi pasar sesuai harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp16 ribu per tabung.

Peralihan Konsumen

Namun, Nanin mengakui kelangkaan LPG 3 kilogram juga dipicu banyaknya masyarakat mampu beralih menggunakan gas melon. Padahal, sebelumnya mereka merupakan pengguna gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram.

Tidak hanya masyarakat, banyak industri rumah makan besar yang juga beralih menggunakan LPG 3 kilogram.

"Kami juga mengidentifikasi adanya pemanfaatan tabung LPG 3 kilogram ini tidak tepat sasaran, karena beberapa sidak kami di beberapa tempat itu yang seharusnya tidak menggunakan LPG 3 kilogram pelaku usaha yang dalam katagori bukan mikro ini menggunakan LPG 3 kilogram," ujar Nanin Oktaviantie saat dikonfirmasi via telepon, Selasa, (25/7/2023).

Nanin mengaku, dinas tidak bisa melakukan penindakan dan memberi sanksi. Sebab, dinas setempat hanya bersifat pemantauan distribusi dan stok LPG 3 kilogram. Penindakan menjadi kewenangan Pertamina. Menurutnya, celah pendistribusian LPG 3 kilogram terjadi mulai dari tingkat pangkalan.

ASN Pakai Elpiji Subsidi

Kelangkaan LPG 3 kilogram di Banyuwangi bukan hanya lantaran ada peningkatan konsumsi, namun ada faktor lain, yakni penyalahgunaan tak sesuai peruntukkan.

Itu sebab, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai mengeluarkan larangan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan LPG 3 kilogram bersubsidi.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, LPG 3 kilogram merupakan produk subsidi, untuk kelompok warga tertentu, semisal masyarakat miskin, bukan untuk kalangan mampu.

Karena itu, penyalurannya harus tepat sasaran, industri rumah makan atau usaha lain yang tergolong menengah dilarang menggunakan.

"Sesuai peruntukannya dan kami di kabupaten juga sekaligus mendata masyarakat yang memang berhak menggunakan LPG melon ini. Kami sendiri di pemerintah kabupaten sudah mengeluarkan surat kepada seluruh ASN untuk tidak boleh menggunakan gas LPG melon ini. Kalau masih ada yang pakai gimana? Itu nanti misalkan ada yang lapor seperti itu, kita akan berikan sanksi. Kita beri peringatan dulu," ujar Ipuk Fiestiandani, Rabu, (26/7/2023).

Tidak Tepat Sasaran

Sementara itu, PT Pertamina mengakui penyaluran LPG 3 kilogram masih sering tidak tepat sasaran di lapangan. Kata Sales Brand Manager PT Pertamina Banyuwangi, Denny Nugrahanto, masih banyak temuan LPG bersubsidi untuk masyarakat miskin digunakan unit usaha skala menengah. Untuk itu, Pertamina telah menerbitkan kebijakan Subsidi Tepat sasaran.

Kebijakan ini masih tahap sosialisasi. Ia mengeklaim, ketersediaan LPG 3 kilogram masih aman di Banyuwangi. 

PT Pertamina membatasi penjualan sebanyak 80 persen untuk perorangan, sedangkan 20 persen untuk retail dan dilayani di tingkat pengkalan.

"Ini peruntukannya sebenarnya untuk usaha mikro ada usaha kecil, usaha menengah mungkin yang masih pakai gas 3 kilo itu yang salah satu juga yang banyak menyedot sebenarnya. Jadi, yang diperbolehkan LPG 3 kilogram ini untuk rakyat yang prasejahtera, kemudian usaha mikro. Jadi, kalau kategorinya untuk usaha kecil dan usaha menengah itu sebenarnya tidak boleh," ujar Denny Nugraha, Rabu, (26/7/2023).

Sales Brand Manager PT Pertamina Banyuwangi, Denny Nugrahanto menambahkan, kebijakan tersebut sudah mulai dilakukan di Banyuwangi. Perubahan kebijakan itu memengaruhi ketersediaan di tingkat pengecer.

Selain itu, Denny mengatakan, PT Pertamina juga mendapatkan penugasan mengontrol realisasi LPG 3 kilogram. Namun, Pertamina kesulitan mengontrol di tingkat pengecer, sehingga celah ketidaktepatan penyaluran cukup besar.

Strategi Pertamina

Denny Nuhrahanto mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan LPG 3 kilogram, Pertamina akan menambah pasokan gas elpiji hingga 32 persen dari kuota yang telah ditetapkan. Tambahan kuota LPG tersebut akan didistribusikan ke-1.700 pangkalan LPG se- Banyuwangi.

Selain penambahan kuota, Pertamina juga akan menambah suplai ke pangkalan dan melakukan operasi pasar LPG 3 kilogram.

"Semenjak endemi di dua bulan lalu, permintaan cukup signifikan. Secara nasional sebenarnya kita ada peningkatan kurang lebih 2 persen untuk permintaan gas LPG 3 kilogram. Untuk kondisi saat ini kita akan coba untuk menstabilkan atau menormalkan mungkin. Kita ada penambahan atau suplai untuk ke pangkalan-pangkalan langsung ke pangkalan. Jadi, kami imbau, kami sarankan untuk masyarakat agar mencari ke pangkalan resmi yang ada tanda khususnya," ujar Denny Nugrahanto di Banyuwangi, Kamis, (27/7/2023).

Sales Brand Manager Pertamina Banyuwangi, Denny Nuhrahanto menambahkan, untuk pasokan LPG 3 kilogram di Banyuwangi mencapai 153-155 metrik ton per hari, atau setara 52 ribu tabung LPG 3 kilogram.

Kuota tahun ini sama dengan tahun lalu. Namun, kuota yang ditetapkan tak seimbang dengan peningkatan konsumsi di masyarakat.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta Pertamina segera melaksanakan rencana tambahan kuota 32 persen. Sehingga kelangkaan gas LPG bisa segera teratasi.

Pemkab Banyuwangi berjanji bakal mengecek ke pangkalan LPG 3 kilogram untuk memastikan kuota tambahan itu terealisasi atau tidak.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!