NUSANTARA
Dua SDN di Jombang Nyaris Tak Dapat Murid Baru
Selain berada di desa pinggiran tengah hutan, dusun lokasi sekolah itu juga hanya berpenduduk sekitar 40 KK saja
AUTHOR / Muji Lestari
-
EDITOR / R. Fadli
KBR, Jombang - Dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Jombang, Jawa Timur nyaris tidak mendapat peserta didik atau siswa baru di tahun ajaran baru yang dimulai Senin (15/7/2024) ini.
Dua SDN itu adalah SD Negeri Jombatan 1 di Kecamatan Jombang. Sekolah ini hanya mendapatkan lima murid baru.
Selanjutnya, SD Negeri Sumberaji 2 di Kecamatan Kabuh. Sekolah di pinggiran tersebut hanya mendapatkan satu siswa.
Kepala Sekolah SDN Sumberaji 2, Wahyudi mengatakan, hampir setiap tahun sekolahnya mendapatkan murid sedikit. Penyebabnya selain berada di desa pinggiran tengah hutan, dusun lokasi sekolah itu juga hanya berpenduduk sekitar 40 kepala keluarga (KK) saja.
"Untuk SDN Sumberaji 2 karena wilayahnya di tengah hutan, dua tahun terakhir ini dapat satu yang tahun lalu juga satu saja. Jumlah total 10 siswa. Dusun Ngapus Desa Sumberaji di tengah hutan, jarak dari SD 1 ke SD 2 kurang lebih lima kilometer keluar hutan, jumlah KK-nya kurang lebih 40 keluarga, tetapi yang usia produktif banyak yang merantau, disini yang memiliki anak usia sekolah hanya sedikit saja," kata Wahyudi.
Karena jumlah murid yang minim, di sekolah ini satu guru bertugas mengajar dua kelas dalam satu ruangan. Misalnya kelas 1 dan kelas 2. Sebab selain murid sedikit, jumlah gurunya pun juga terbatas.
"Nanti di kelas masing-masing gurunya kan kurang juga, jadi nanti ada sekat 1 dan 2 kita sikapi seperti itu," tandasnya.
Nasib yang sama juga dialami SDN Jombatan 1. Sekolah yang berdomisili di pusat Kota Santri ini pun tahun ini hanya memiliki lima siswa baru.
Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SDN Jombatan 1, Intan Buyung Permadani, mengaku meski hanya mendapat murid sedikit, namun semangat belajar mengajar di sekolahnya tak pernah surut.
"Alhamdulillah di hari pertama ini walaupun siswanya nggak begitu banyak tapi semangat anak-anak masih terasa bahwa hari pertama masuk sekolah ini semangat. Untuk kelas satu saat ini masih lima, kebetulan yang satu sedang sakit jadi yang masuk sekarang tinggal empat anak," pungkas Intan.
Baca juga:
PPDB Online, Dua SDN di Solo Minim Jumlah Pendaftar
Menko PMK: Tiap Daerah Harus Aktif Laporkan Kecurangan PPDB
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!