NUSANTARA

DPR: Premium dan Solar Terancam Hilang Sepekan Jelang Akhir Tahun

Premium dan solar terancam hilang pada seminggu terakhir jelang akhir Desember mendatang. Ini lantaran Pertamina menghitung kuota BBM subsidi akan habis pada 24 Desember. Namun pembicaraan soal penambahan kuota ataupun mekanisme penggantian subsidi yang j

AUTHOR / Aisyah Khairunnisa

DPR: Premium dan Solar Terancam Hilang Sepekan Jelang Akhir Tahun
DPR, Premium dan Solar, Akhir Tahun

KBR, Jakarta - Premium dan solar terancam hilang pada seminggu terakhir jelang akhir Desember mendatang. Ini lantaran Pertamina menghitung kuota BBM subsidi akan habis pada 24 Desember. Namun pembicaraan soal penambahan kuota ataupun mekanisme penggantian subsidi yang jebol belum dibicarakan oleh pemerintah bersama DPR.

Menurut Ketua Komisi VII DPR bidang energi, Kardaya Warnika, Kamis (4/12) siang tadi, DPR sudah mencoba mengundang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk hadir dalam rapat kerja. Salah satunya untuk membicarakan ancaman kuota BBM yang tak cukup sampai akhir tahun. Namun Menteri Sudirman Said tidak hadir.

"Kalau seandainya ada kebutuhan itu (menambah kuota BBM) ya bisa dibicarakan, kan? Tapi kalau tidak dibicarakan kami menganggap ya tidak ada masalah. Minggu depan DPR sudah mulai masa reses. Besok ada paripurna hari terakhir sebelum reses. Itu ada tatibnya kalau reses tidak boleh sidang," kata Kardaya kepada media di Jakarta, Kamis (4/12).

Kardaya menambahkan, seharusnya masalah kuota BBM sudah dibicarakan dari jauh-jauh hari. Karena sudah bisa diprediksikan kapan BBM subsidi akan habis. Kardaya pun menampik bahwa Menteri ESDM siang tadi batal menghadiri rapat kerja karena situasi politik DPR yang masih belum kondusif. "Nggak, anggota kami (di komisi) sudah lengkap. Makanya kami undang rapat kerja," ujar Kardaya.

Dengan begitu, kata dia, jika stok BBM subsidi akan habis seminggu sebelum tahun 2014 berakhir, maka premium dan solar sebagai BBM bersubsidi terancam hilang dari SPBU. Dan masyarakat hanya bisa membeli Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex. Jika ini terjadi Kardaya memastikan akan ada gejolak perekonomian di masyarakat.

Sementara, Juru Bicara Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, hal tersebut adalah opsi kedua yang akan diambil Pertamina jika aturan soal penggantian subsidi yang jebol tidak juga dibahas pemerintah dan DPR.

Kata Ali, perusahaannya tak mau ambil risiko untuk tetap menjual premium dan solar di luar kuota BBM subsidi 2014 yang sudah ditetapkan yakni 46 juta kiloliter.

"Sebagai perusahaan kita tidak boleh mengambil sesuatu yang sudah pasti membuat rugi. Juga, Pertamina kan gak bisa melakukan (mengeluarkan subsidi di luar kuota) tanpa ada dasar hukum," kata Ali.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!