indeks
Dokter Muda Harus Jalani Koas Secara Profesional

Kasus meninggalnya bayi berumur 8 bulan di Medan oleh beberapa dokter yang sedang koas telah melanggar etika kesehatan dan kemanusiaan.

Penulis: Radio Unisi

Editor:

Google News
Dokter Muda Harus Jalani Koas Secara Profesional
Dokter Muda, Koas

KBR68H, Yogyakarta – Kasus meninggalnya bayi berumur 8 bulan di Medan oleh beberapa dokter yang sedang koas telah melanggar etika kesehatan dan kemanusiaan.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII)  Edy Suandi Hamid berpendapat, para dokter itu juga telah melanggar amanah Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.Ini ditegaskan Edy Suandi Hamid saat menghadiri acara sumpah dokter muda UII di Auditorium Kahar Mudzakir, Rabu lalu.

Edy Suandi Hamid menegaskan,m kejadian tersebut haruslah menjadi pelajaran bagi para dokter muda UII yang akan menjalani koas.

“Para dokter muda harus memperhatikan aturan, prosedur, dan etika yang berlaku di rumah sakit mitra pendidikan,” tegas Edy. Ia juga berpesan pada para peserta koas, walaupun mereka belum menjadi dokter tetapi harus serius dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Ia berharap mereka dapat menjaga almamater UII di mata masyarakat sekitar.

Sementara itu, dekan Fakultas Kedokteran UII Isnatin Miladiyah menekankan kepada anak didiknya untuk memegang teguh nilai-nilai kejujuran, mengedepankan kesopanan dan pelayanan yang senyaman mungkin kepada pasien selama menjalani koas di rumah sakit mitra.

“Nilai kejujuran dan kesopanan yang telah diajarkan di UII sudah sepatutnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari saudara, termasuk selama menjalani koas” harapnya.

Pengambilan janji dokter muda UII kali ini diikuti oleh 46 dokter muda, 21 diantaranya adalah putra dan 25 diantaranya adalah putri. Para dokter muda ini nantinya akan melaksanakan pendidikan klinis di RSUD Muntilan. Mereka akan menjalani pendidikan klinik selama dua tahun.



Dokter Muda
Koas

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...