indeks
Diusir Brimob dan Satpol PP, Warga Suku Anak Dalam Terpaksa Mengungsi

KBR68H, Jakarta - Sekitar 350an warga Suku Anak Dalam yang berada di empat dusun di Kabupaten Batanghari, Jambi mengungsi ke kantor Gubernur Jambi.

Penulis: Nur Azizah

Editor:

Google News
Diusir Brimob dan Satpol PP, Warga Suku Anak Dalam Terpaksa Mengungsi
suku anak dalam, jambi, diusir brimob

KBR68H, Jakarta - Sekitar 350an warga Suku Anak Dalam yang berada di empat dusun di Kabupaten Batanghari, Jambi mengungsi ke kantor Gubernur Jambi. Ini terjadi setelah PT Asiatic Persada mengusir mereka dari lahan yang diklaim milik perusahaan tersebut.

Pendamping Suku Anak Dalam Jambi, Ryan Hidayat mengatakan, mereka adalah bagian dari 500an keluarga Suku Anak Dalam yang bermukim di empat dusun yakni di dusun Bukit Tawang, Tanah Menang, Padang Salak, dan Pinang Tinggi.

"Sekarang mereka ada yang masih tercerai berai sekitar lokasi perkebunan Asiatik, bisa jadi ke rumah saudara atau ke tempat tempat lain. Tapi paling banyak mereka sudha berangsur angsur ke Jambi. Tapi paling banyak mereka sudha berangsur angsur menginap di Pendopo Kantor Gubernur Propinsi. Memang tidak ada lagi tempat tinggal, ya. Saudara segala macam tidak ada. Ya saudara saudara mereka juga tergusur di sana. Seitar 350 warga sudah ada di Pendopo kantor Gubernur. Jadi selama sudah hampir empat malam ini menginap di kantor Gubernur," terang Ryan dalam Program Sarapan pagi KBR68H, Selasa (17/12).

Sabtu lalu puluhan Suku Anak Dalam di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Batanghari Jambi terluka diusir Brimob, TNI AD, Satpol PP dan satpam PT Asiatik Persada. Penyerbuan terjadi lantaran Suku Anak Dalam menolak dipindahkan dari lokasi perusahaan perkebunan sawit tersebut.

Saat insiden terjadi, sekitar 1500 anggota tim gabungan yang dikerahkan PT Asiatic Persada menggusur Suku Anak Dalam dari tempat tinggal mereka.


Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Bungo, Jambi, mengklaim bakal menyiapkan pemukiman khusus untuk Suku Anak Dalam (SAD). Pemukiman seluas 5 hektar ini akan dibangun di Kecamatan Pelepat.

Menurut Asisten Satu Sekretaris Daerah Kabupaten Bungo, Tobroni Yusuf, pemukiman ini bakal dihuni sekitar 70 keluarga SAD yang selama ini selalu berpindah-pindah. Dia berharap adanya tempat tiggal tetap menjadikan warga SAD tidak berpindah-pindah lagi.


Editor: Doddy Rosadi

suku anak dalam
jambi
diusir brimob

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...